Fadhlan kemudian menanyakan kepada Riri mengenai berkas aset-aset dari ibundanya.
"Katanya Riri sedang diurus gitu. Ya sudah, kita biasa saja gitu dan berjalan bagaimana mestinya," ucapnya.
Beberapa bulan kemudian, Fadhlan berkumpul bersama kakak dan adiknya termasuk Nirina Zubir, yang tiba-tiba memikirkan tentang aset-aset dari ibunda mereka.
"Kemudian, kami bersama-sama temui Riri. Meminta dia antarkan ke notaris yang sedang mengurusi berkas-berkas. Kami kesana dan dijelaskan, katanya ibu saya yang datang kesana urusi berkas ini," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Sembuh dari Covid-19, Nirina Zubir Ungkap Curahan Hatinya Pada Warganet: 'Na Ada Kekurangan'
"Katanya ibu saya didampingi oleh dua orang. Terus kita telusuri dan muncul kecurigaan kalau aset ibu saya diduga digelapkan," sambungnya.
Berjalannya waktu, Riri memberikan sertifikat tanah yang sudah selesai diurusi.
Namun, setelah ditelusuri, surat itu palsu usai dilakukan pengecekan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Saya juga curiga, kok surat dari BPN tidak ada barcode-nya. Eh, pas dicek ternyata suratnya palsu," ungkapnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR