Nakita.id - Demi mendorong angka penurunan angka positif Covid-19 Indonesia terus menggencarkan program vaksinasi.
Kini mulai usia anak-anak usia 6-11 tahun, 12-17 tahun, hingga orang dewasa lainnya diperbolehkan untuk suntik vaksin Covid-19.
Sesaat setelah suntik vaksin Moms mungkin merasa akan kaget melihat efek samping yang ditimbulkannya, salah satunya jika bekas suntik vaksin biru.
Bekas suntik vaksin biru di lengan memang kerap terjadi sebagai cara tubuh merespon terhadap benda asing yang masuk.
Pada dasarnya bekas suntik vaksin biru di lengan wajar dan tidak perlu khawatir jika Moms mengalami hal itu.
Tetapi jika bekas suntik vaksin biru di lengan telah berangsur cukup lama, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika Moms mengalami gejala lainnya yang lebih parah.
Dilansir Global News, Dr. Ali Abdul Sater, Profesor dan Ahli Imunologi di York University mengatakan ada dua jenis efek samping paling umum yang dapat terjadi.
Keduanya ini tidak perlu orang-orang khawatirkan jika terjadi setelah vaksin Covid-19.
Efek samping pertama yang terjadi bersifat lokal.
Efek samping muncul di dekat tempat suntikan dalam waktu 24-48 jam.
Efek sampingnya terdiri dari munculnya rasa nyeri, bekas suntik vaksin biru atau kemerahan, hingga munculnya pembengkakan.
Sedangkan efek samping kedua bersifat sistemik atau yang dapat mempengaruhi seluruh tubuh.
Efek samping sistemik dapat dirasakan jika mengalami sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, demam ringan, dan munculnya rasa mual.
Menurut Ali Abdul, kedua jenis efek samping ini mengganggu tetapi tidak membahayakan.
"Sebagian besar efek samping paling mengganggu," ujar Dr. Ali Abdul Sater.
Bekas suntik vaksin biru memang kerap muncul di beberapa lengan tiap orang.
Menurut Stacey Smith, Profesir di Sekolah Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dan Departemen Matematika dan Statistik di Universitas Ottawa mengatakan adanya efek samping setelah disuntikkan vaksin tergantung dari sistem kekebalan tubuh.
Maka dari itu, ada orang yang langsung terdapat bekas suntik vaksin biru dan ada juga yang hanya memar kemerahan saja.
Namun, jika terdapat beberapa riwayat penyakit biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh vaksin sedikit berbeda.
"Sistem kekebalan setiap orang sedikit berbeda. Beberapa orang lebih sehat daripada yang lain. Beberapa orang memiliki riwayat genetik yang berbeda dari yang lain. Kita semua akan bereaksi terhadap vaksin sedikit berbeda," uar Stacey Smith.
Sedangkan menurut Dokter Spesialis Penyakit Menular di Queen's University Dr. Gerald Evans, mengatakan efek samping yang diterima pada suntikan dosis pertama dan kedua berbeda.
Saat suntik dosis kedua efek samping biasanya terjadi ke beberapa orang tetapi tidak membahayakan.
"Cenderung ada sedikit perbedaan antara saat anda mendapatkan dosis pertama dan saat anda mendapatkan dosis kedua. Dosis kedua pasti menghasilkan setidaknya pada beberapa orang. Gejala lokal dan terkadang sistemik yang lebih intens," ucap Dr. Gerald Evans.
Jangan khawatir Moms, munculnya efek samping seperti bekas suntik vaksin biru bukan suatu hal yang berbahaya, tetapi inilah cara tubuh bereaksi ketika vaksin mulai bekerja.
"Ini adalah cerminan bahwa vaksin melakukan tugasnya, bahwa mereka benar-benar bekerja," kata Evans.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Global News |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR