Nakita.id - Biasanya setelah disuntikkan vaksin Covid-19 beberapa orang ada yang langsung merasakan efek sampingnya.
Mulai dari demam, sakit kepala, hingga munculnya bekas suntik vaksin biru.
Bekas suntik vaksin biru membuat Moms merasa kurang nyaman.
Hal itu dikarenakan Moms akan mengalami rasa nyeri di lengan bekas suntikan vaksin Covid-19.
Moms mungkin merasa khawatir akan efek samping tersebut karena mendengar berbagai macam pemberitaan yang tak terbukti kebenarannya.
Padahal, bekas suntik vaksin biru merupakan bentuk respons tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Hal ini lumrah terjadi, Moms juga bisa mempercepat penyembuhannya dengan cara yang bisa diterapkan di rumah.
Dilansir Kompas.com Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan jika bekas suntik vaksin biru bisa disebabkan karena adanya gangguan ketika melakukan penyuntikan.
Proses penyuntikan yang tak berjalan dengan lancar bisa menimbulkan memar yang kebiruan pada lengan.
"Penyebabnya biasanya penyuntikan ya, atau misalnya setelah disuntik tersenggol atau terbentur yang cukup keras," ujar Nadia.
Namun jangan khawatir Moms, bekas suntik vaksin biru tidak terlalu berbahaya.
Moms masih bisa melakukan pengobatan dengan mengompres menggunakan air dingin sebagai langkah utama mengobati memar.
Tetapi yang harus diperhatikan adalah jika memar tak kunjung membaik dalam waktu yang cukup lama dan menimbulkan gejala yang lebih parah lagi sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
"Bisa dikompres saja, kalau masih bisa datang ke fasyankes untuk dicek ya," sambungnya.
Bekas suntik vaksin biru hampir dialami setiap orang yang telah disuntikkan vaksin, terutama vaksin Covid-19 dosis kedua.
Tetapi, munculnya kebiruan dan memar ini akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya bekas suntik vaksin biru akan sembuh atau membaik dalam kurun waktu 2 minggu saja.
Penyembuhan memar setelah divaksin juga dapat diberikan obat berupa salep atau obat minum yang untuk meringankan gejala nyerinya.
Tetapi Nadia mengatakan untuk obat yang bisa diminum hanya diperoleh ketika Moms telah konsultasi dokter.
Jadi jangan sampai Moms mendiagnosis sendiri dan asal minum obat pereda nyeri ketika bekas suntik vaksin biru.
"Untuk obat yang digunakan harus konsultasi ke dokter dulu," pungkas Nadia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR