Inoue meyakini bahwa protein nsp14 membantu genom virus berada di bawah ambang "bencana kesalahan"
Dalam kasus gelombang kelima yang menghantam "Negeri Sakura", protein nsp14 ternyata gagal menjalankan tugasnya.
Teori yang diutarakan oleh Inoue bisa relevan dengan varian yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2003.
Meski begitu, teori itu akan sangat susah untuk dikonfirmasi, karena gelombang kelima menghilang dan tidak ada cukup untuk menguji hipotesis.
Karena itu, tidak ada yang tahu pasti mengapa negara di kawasan Asia Timur tersebut bisa memutarbalikkan kondisi sedemikian cepat.
Lebih lanjut, Jepang ternyata masih belum bisa berlega hati.
Mengingat varian yang lebih baru disebut bersiap masuk, meski langkah karantina dan pengetatan imigrasi bisa menghambatnya, ujar Inoue.
Source | : | Kompas.com,NYpost,Japan Times |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR