Nakita.id - Minum kopi di pagi hari menjadi salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Dengan minum segelas kopi, Moms merasa memiliki semangat untuk memulai hari.
Rasanya kurang lengkap jika tidak minum kopi sebelum menjalankan aktivitas harian.
Baca Juga: Selama Ini Enggak Tahu, Ternyata Kebiasaan Minum Kopi Seperti Inilah yang Bisa Buat Moms Cepat Tua
Minum kopi menjadi kebiasaan yang membuat para penikmatnya sulit untuk berhenti minum kopi.
Malah ada beberapa orang yang merasa sakit kepala jika tidak minum kopi walau hanya sehari.
Padahal minum kopi dengan takaran yang berlebihan malah akan berimbas pada kulit.
Dilansir Rebecca Fitzgerald MD, mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Jika Moms minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari tanpa meminum air putih, maka kulit akan mengalami masalah.
Keasaman kopi yang tinggi dapat mengganggu hormon yang akan memengaruhi jumlah minyak yang dihasilkan kulit.
Nantinya, kulit akan rusak karena kekeringan dan kurangnya kelembapan.
Sedangkan minum kopi dengan produk susu secara bersamaan akan meningkatkan risiko terkena jerawat.
Dehidrasi dari kopi dan minuman lainnya seperti soda atau alkohol juga dapat menyebabkan kemerahan dan peradangan pada kulit.
Terlalu keseringan minum kopi dapat menimbulkan bercak kulit kering di sekitar area hidung dan dagu.
Kadar kafein yang terlalu tinggi dapat membuat tubuh merasa dehidrasi.
Kafein yang ada di kopi juga dapat menyebabkan berkurangnya produksi kolagen dalam tubuh.
Sedangkan kolagen diperlukan untuk membantu kulit menjadi terlihat lebih cerah dan sehat.
Moms mungkin bisa membayangkan jika tak ada kolagen dalam tubuh maka kulit akan terlihat kusam.
Untuk mengurangi risiko sebaiknya segera berhenti mengonsumsi kopi.
Namun jika dirasa sulit, Moms bisa mengurangi jumlah asupan kopi harian.
Sebaiknya konsumsi kopi dengan jumlah yang sesuai agar Moms agar kesehatan kulit tetap terjaga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Rebecca Fitzgerald MD |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR