Namun rupanya ia lebih memilih untuk bersikap optimis.
Jerome Polin yakin jika suasana pandemi di tahun depan tetap bisa terkendali dan Jepang kembali membuka pintu masuk bagi para pendatang.
"GAPAPA SEMANGAT! Semoga nanti Januari/Februari bordernya udah bukaa dan bisa baalikkk ke Jepanggg. Yok optimis yok hahah!!," terang Jerome.
Tetapi kekhawatiran Jerome semakin menjadi, tatkala di bulan Maret 2022 dirinya akan melaksanakan wisuda.
Sama seperti di Indonesia, wisuda menjadi momen penting dimana orangtua dan keluarga bisa menyaksiksakan anak-anaknya berhasil menyelesaikan tugas dalam dunia pendidikan.
Jerome khawatir jika kelak ia wisuda, keluarga besarnya tidak bisa menyaksikan secara langsung dan Jerome hanya menjalani proses wisuda seorang diri.
"Sebenernya dilema sih. Karena selama ini Jepang kan tutup buat turis. Sedangkan aku Maret ada acara wisuda. Kalo sampe Maret ga buka border buat turis, keluarga aku juga gabisa ke Jepang buat ikut acara wisuda. Jadi ujung-ujungnya wisuda sendirian sih, sedih juga," tulis Jerome.
Namun, peraturan ini tampaknya tak berlaku bagi orang pemegang residensi Jepang yang dalam perjalanan kembali.
Mereka dan warga Jepang masih diperbolehkan masuk dengan aturan karantina yang ketat.
"Iyaaa, mungkin aku sama Lukas masih bisa pulang karena bukan new entry tapi re-entry, tapi selain itu ga bisa," pungkas Jerome.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR