Nakita.id - Penyebaran varian baru virus Corona, Omicron membuat sejumlah negara melakukan pembatasan.
Termasuk negara Jepang yang melarang masuk bagi para pendatang asing baru ke negara tersebut selama satu bulan.
Rencana ini akan mulai diberlakukan pada Selasa (30/11/2021).
Baca Juga: Virus Covid-19 Omicron Lebih Berbahaya dari Varian Sebelumnya, Cari Tahu Faktanya
Pembatasan ini berlaku bagi para semua pendatang asing baru, termasuk siswa pertukarang asing, magang, dan perjalanan bisnis.
Pembatasan yang dilakukan oleh Jepang dilakukan demi mencegah penyebaran Omicron ke wilayah Jepang.
Diketahui mewabahnya virus corona B.1.1.529 atau Omicron pertama kali terdeteksi terjadi di Afrika Selatan.
Penutupuan negara Jepang tentu membuat semua orang yang berencana pergi ke negeri sakura itu ketar-ketir.
Termasuk YouTuber Jerome Polin yang baru saja bisa pulang ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Jerome Poline mengurungkan niatnya untuk bisa pulang ke tanah air karena pandemi Covid-19.
Jerome harus menahan rindu untuk tak bisa bertemu keluarga selama dua tahun lamanya.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Varian Omicron, Mulai Hari Ini 11 Negara Ini Dilarang Masuk ke Indonesia
Namun kini, dirinya merasa kembali was-was tatkala mendengar peraturan terbaru dari negara tempat ia mengenyam pendidikan.
Melalui unggahan di Instagram Storynya, Jerome Polin merasa khawatir jika nanti ia tak bisa kembali ke Jepang.
"KACAAAUU, mulai hari ini Jepang tutup border total buat semua orang dari luar negeri termasuk pelajar, pekerja, dll. Gabisa balik," tulis Jerome Polin.
Jerome merasa gusar dan ketakutan tatkala di tahun depan adalah hari kelulusannya, jika peraturan tersebut diperpanjang ia takut tak bisa menghadiri acara penting tersebut.
"Kalo sampe Februari-Maret masih tutup border, aku ga bisa ikut acara kelulusan hmmm," ujarnya.
Namun rupanya ia lebih memilih untuk bersikap optimis.
Jerome Polin yakin jika suasana pandemi di tahun depan tetap bisa terkendali dan Jepang kembali membuka pintu masuk bagi para pendatang.
"GAPAPA SEMANGAT! Semoga nanti Januari/Februari bordernya udah bukaa dan bisa baalikkk ke Jepanggg. Yok optimis yok hahah!!," terang Jerome.
Tetapi kekhawatiran Jerome semakin menjadi, tatkala di bulan Maret 2022 dirinya akan melaksanakan wisuda.
Sama seperti di Indonesia, wisuda menjadi momen penting dimana orangtua dan keluarga bisa menyaksiksakan anak-anaknya berhasil menyelesaikan tugas dalam dunia pendidikan.
Jerome khawatir jika kelak ia wisuda, keluarga besarnya tidak bisa menyaksikan secara langsung dan Jerome hanya menjalani proses wisuda seorang diri.
"Sebenernya dilema sih. Karena selama ini Jepang kan tutup buat turis. Sedangkan aku Maret ada acara wisuda. Kalo sampe Maret ga buka border buat turis, keluarga aku juga gabisa ke Jepang buat ikut acara wisuda. Jadi ujung-ujungnya wisuda sendirian sih, sedih juga," tulis Jerome.
Namun, peraturan ini tampaknya tak berlaku bagi orang pemegang residensi Jepang yang dalam perjalanan kembali.
Mereka dan warga Jepang masih diperbolehkan masuk dengan aturan karantina yang ketat.
"Iyaaa, mungkin aku sama Lukas masih bisa pulang karena bukan new entry tapi re-entry, tapi selain itu ga bisa," pungkas Jerome.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR