Nakita.id – Dalam proses perkembangan, anak akan melewati sebuah periode di mana ia akan selalu ingin berada dekat dengan ibu atau orang yang mengasuhnya. Sikap tersebut disebut dengan kemelekatan atau attachment.
Kemelekatan ini ditandai dengan senyuman dari si bayi yang merepresentasikan keberadaan rasa hangat, aman dan nyaman. Senyuman itu muncul salah satunya ketika bayi digendong atau diberikan senyuman oleh ibu.
Kemelekatan kepada ibu atau pengasuh ini akan berlanjut sampai anak menemukan figur atau situasi kemelekatan lainnya, misalnya pertemanan di lingkungan atau sekolah.
Baca Juga: Perkembangan Anak dalam Tingkah Laku Kemelekatan, Senyuman Sebagai Tanda Awal Lekat
Kemelekatan ini timbul bila ibu atau sosok pengasuhnya selalu tanggap memberikan respons kepada si bayi.
Dengan demikian ibu diharapkan memenuhi tuntutan bayi agar selalu hadir dan memberi perhatian.
Respons identik dengan rasa nyaman
Ada pendapat yang menganggap bahwa memberikan perhatian terus menerus kepada bayi akan membuat bayi tidak berkembang sehat. Akan tetapi John Bowlby seorang pakar perkembangan mengatakan bahwa sebaiknya orangtua memberikan respons yang tanggap dengan cara datang kepada bayi ketika ia menangis.
Kemudian orangtua justru akan mendukung perkembangan bayi menjadi sehat apabila memberikan senyum dan membalas percakapan bayi ketika ia berceloteh.
Orangtua yang dengan peka memberikan respons terhadap sinyal-sinyal kebutuhan bayi akan membuat bayi yang kelak pada usia satu tahun akan lekat dengan aman kepada orangtua.
Bayi yang sinyal kebutuhannya cepat direspons oleh orangtua justru cenderung akan menangis lebih sedikit ketimbang bayi-bayi yang kebutuhanya tidak cepat direspons.
Baca Juga: Jangan Langsung Panik! Kenali Dulu Refleks Moro yang Sering Dialami Bayi yang Baru Lahir
Bayi yang kebutuhannya direspons dengan cepat akan tumbuh menjadi anak yang lebih independen, bukan justru manja seperti pendapat pada umumnya.
Pendapat ini dikemukakan oleh Mary Ainsworth, peneliti perkembangan anak yang sepakat dengan John Bowlby.
Basis aman
Alasannya adalah karena bayi yang kebutuhannya direspons dengan cepat akan mampu mengembangkan perasaan bahwa ia selalu mendapatkan perhatian orangtua jika dibutuhkan.
Dengan demikian ia akan merasa rileks untuk mengeksplorasi begitu banyak hal baru di sekelilingnya.
Kehadiran sosok lekat yang sigap memberikan respons kemudian dijadikan oleh anak sebagai sebuah basis yang dipercayainya akan selalu ada.
Baca Juga: Perkembangan Anak Berbicara, Mulai Mengoceh dan Kalimat Satu kata
Karena itu, ketika anak bertambah usianya dan harus melakukan kegiatan pergi dari ibu atau dari rumah untuk sekolah, ia akan pergi dengan nyaman.
Sebab ia tahu selalu ada rumah sebagai basis aman mereka yang kepadanya ia selalu dapat kembali.
(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR