Nakita.id - Kabar duka datang dari seorang fisikiawan Stephen W. Hawking.
Fisikawan Universitas Cambridge dan penulis buku terlaris "A Brief History of Time," ini meninggal Rabu (13/03/2018) pagi di rumahnya di Cambridge, Inggris, pada usia 76 tahun.
Saat Hawking berusia 21 tahun, tubuhnya lumpuh karena penyakit amyotrophic sklerosis lateral, atau ALS.
BACA JUGA: Kabar Duka, Stephen Hawking, Ilmuwan Fisika Tersohor Meninggal Dunia
Dilansir dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke, amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah sekelompok penyakit neurologis langka.
Penyakit ini merupakan gangguan sel saraf (neuron) yang bertanggung jawab mengendalikan gerakan voluntary muscle .
Voluntary muscle menghasilkan gerakan seperti mengunyah, berjalan, dan berbicara.
BACA JUGA: Inilah Ancaman Kejahatan Akibat Unggah Foto Anak Di Media Sosial
Penyakit ini progresif, artinya gejalanya semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Saat ini, tidak ada obat untuk ALS dan tidak ada pengobatan yang efektif untuk menghentikan, atau membalikkan perkembangan penyakit ini.
ALS termasuk kelompok kelainan yang dikenal sebagai penyakit motor neuron, disebabkan oleh kerusakan bertahap (degenerasi) dan kematian neuron motorik.
Neuron motor adalah sel saraf yang membentang dari otak ke sumsum tulang belakang dan ke otot di seluruh tubuh.
BACA JUGA: Catat, Begini Aturan Menonton TV yang Tepat Agar Anak Cerdas
Neuron motor ini menghubungkan otak dan voluntary muscle.
Pesan dari neuron motorik di otak (neuron motorik atas) ditransmisikan ke neuron motorik di sumsum tulang belakang (neuron motorik bawah), dan dari sumsum tulang belakang diteruskan ke otot tertentu.
Pada ALS, neuron motorik atas dan neuron motorik bawah merosot atau mati, dan berhenti mengirim pesan ke otot.
Karena tidak dapat berfungsi, otot-otot berangsur-angsur melemah, mulai kedutan (disebut fasikulasi), dan berhenti berkembang (atrofi).
BACA JUGA: Detik-Detik Proses Persalinan Dominique Diyose Dengan Teknik Gentle and Lotus Birth
Akhirnya, otak kehilangan kemampuannya untuk memulai dan mengendalikan gerakan-gerakan seperti mengunyah, berjalan, dan berbicara.
Gejala awal ALS biasanya meliputi kelemahan otot atau kekakuan.
Perlahan-lahan semua otot di bawah kontrol voluntary muscle terpengaruh, dan individu kehilangan kekuatan dan kemampuan untuk berbicara, makan, bergerak, bahkan bernapas.
BACA JUGA: Pasangan dengan Zodiak ini Ternyata Paling Sering Bertengkar, Cek Yuk!
Kebanyakan orang dengan ALS meninggal karena kegagalan pernapasan, biasanya dalam 3 sampai 5 tahun sejak saat gejala pertama kali muncul.
Namun, sekitar 10 persen orang dengan ALS bertahan selama 10 tahun atau lebih.
Ajaibnya, Hawking mengejutkan dokter. Karena dia dapat hidup dengan penyakit ALS selama lebih dari 50 tahun.
Tubuhnya memang lumpuh, tapi otaknya yang cerdas tak membuat dia berhenti melakukan penelitian sains.
Prestasinya, dan umurnya yang panjang, juga membantu membuktikan bahwa cacat paling parah pun tidak menghentikannya tetap hidup dan berprestasi.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR