Nakita.id - Selama masa kehamilan, ibu hamil tentu perlu menjaga keselamatan janin dengan sepenuh hati.
Moms akan menjaga segala sesuatunya agar lebih aman demi sang buah hati lahir ke dunia.
Tetapi, keguguran merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai oleh para ibu hamil.
Keguguran sangat berisiko terjadi kepada siapapun dan kapanpun.
Bahkan, kedatangannya bisa saja terjadi secara tiba-tiba.
Keguguran yang paling berbahaya adalah keguguran yang sama sekali tanpa Moms sadari sebelumnya karena tidak menunjukkan tanda-tandanya.
Umumnya, tanda-tanda keguguran adalah ketika ibu hamil mengalami perdarahan.
Namun terkadang, keguguran juga bisa terjadi tanpa memberikan tanda-tanda sebelumnya.
Menurut Dr. Malvin Emeraldi SpOG (K) FER, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSIA Brawijaya Antasari, keguguran tanpa adanya tanda-tanda memang marak terjadi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan sang janin tidak bisa berkembang sehingga menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Trimester Pertama Kehamilan Rentan Mengalami Keguguran? Ini Jawaban Pasti dari Dokter Kandungan
"Keguguran biasanya tanda-tandanya perdarahan. Tetapi, ada juga tanda tanda keguguran yang menyatakan kehamilan tidak berlanjut lagi," ucap dr. Malvin dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Senin (6/12/2021).
Pada beberapa kasus, dr. Malvin menuturkan, jika terjadi keguguran tanpa adanya pengosongan pada rahim.
Saat melakukan ultrasonografi (USG) barulah dinyatakan bahwa janin sebenarnya telah meninggal tanpa disadari.
"Pada saat melakukan pemeriksaan USG hamil enam minggu detak jantung masih ada, tetapi pada saat hamil delapan minggu atau dua minggu kemudian, pemeriksaan selanjutnya detak jantung sudah tidak ada," sambungnya.
Keguguran seperti ini lebih dikenal dengan sebutan keguguran yang tidak diketahui atau missed miscarriage.
Kondisi ini sangat berisiko pada trimester awal kehamilan.
Biasanya ciri-ciri keguguran tanpa adanya tanda-tanda bisa Moms waspadai jika merasa berkurangnya gejala atau tanda kehamilan seperti mual, muntah, dan perasaan nyeri di sekitar payudara.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan seperti USG untuk memantau kondisi kesehatan sang janin.
Tetapi, jika telah melakukan pemeriksaan dan detak jantung sudah tak ada lagi, dokter bisa memastikan bahwa kondisi sang janin tak bisa diselamatkan.
"Biasanya tidak memberikan tanda-tanda apa-apa, dengan seperti itu kita tidak mendiamkan begitu saja. Kalau dari USG detak jantung sudah tidak ada, kita sudah memastikan bahwa kehamilannya tidak berlanjut lagi," ungkap dr. Malvin.
Baca Juga: Perdarahan Selama Kehamilan Tak Melulu Keguguran, Begini Penjelasannya Menurut Dokter Kandungan
Ibu hamil yang telah didiagnosis mengalami keguguran tanpa adanya tanda-tanda bisa menunggu hingga beberapa minggu sampai terjadinya perdarahan yang menyebabkan janin keluar dengan sendirinya secara alami.
Tetapi, jika sang janin tidak kunjung keluar, dokter akan memberikan arahan dan memutuskan untuk mengeluarkannya, baik dengan pemberian obat-obatan atau mengeluarkannya dengan cara kuret untuk mengeluarkan janin.
"Anjurannya kita keluarkan produk kehamilan, karena kalau didiamkan terlalu lama akan tidak bagus pada ibu. Bisa sewaktu-waktu terjadinya perdarahan karena keguguran yang tiba-tiba kita enggak tahu. Pada umumnya, kehamilan yang tidak berkembang, detak jantung janin sudah tidak ada itu dia akan keluar sendiri sebenarnya, sebagian besar," jelas dr. Malvin.
"Tetapi, ada beberapa yang tidak keluar dan akibatnya kurang baik ke ibu. Sebaiknya jika sudah kehamilan tidak bisa berkembang lagi putuskan, tegaskan, dokternya akan meminta untuk memilih tindakan evakuasi," terang dr. Malvin.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR