Nakita.id - Seledri menjadi salah satu sayuran yang sangat mudah ditemukan.
Biasanya sayuran berwarna hijau ini banyak digunakan untuk tambahan sayur sop.
Seledri yang segar bisa langsung dimasukkan ke dalam sayur atau dicincang, kemudian ditaburkan di atas masakan.
Bagi sebagian orang, makanan menjadi kian nikmat jika memasukkan seledri ke dalamnya.
Namun, tak hanya itu saja, seledri juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tetap sehat.
Bahkan, seledri juga dianggap ampuh dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah menentukan cara jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jika tekanan darah tinggi dan tidak terkontrol, maka kerja jantung jadi semakin keras.
Apabila terus dibiarkan, tubuh akan mengalami gejala hipertensi yang menimbulkan rasa sakit kepala atau pusing.
Untuk menurunkan darah tinggi, Moms bisa memanfaatkan seledri, sehingga tak perlu lagi konsumsi obat dokter.
Dilansir Health Cleveland Clinic, seledri mengandung fitokimia yang disebut phthalides.
Kandungan tersebut dapat melemaskan jaringan dinding arteri untuk meningkatkan aliran darah.
Ini juga nantinya dapat mengurangi tekanan darah.
Dalam batang seledri, terdapat garam yang rendah dan juga mengandung serat, magnesium, dan potasium untuk membantu mengatur tekanan darah.
Untuk mendapatkan manfaatnya, Moms bisa mengonsumsi empat batang seledri atau keseluruhan dari seledri setiap harinya.
Namun, mengonsumsi seledri saja tidak cukup untuk menurunkan darah tinggi secara drastis.
Untuk mengatur darah tetap terkontrol, Moms juga harus menjaga pola makan yang sehat.
Sebaiknya kurangi makanan yang mengandung banyak minyak, penggunaan garam yang berlebih.
Batasi juga makanan manis, minuman manis, dan daging merah.
Pastikan konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan.
Semua makanan sehat ini jika dikonsumsi berbarengan dengan seledri dapat meningkatkan kalium, kalsium, magnesium, serat, protein, dan natrium.
Semua kandungan tersebut dibutuhkan tubuh untuk mengontrol tekanan darah.
Source | : | Health Cleveland Clinic |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR