Nakita.id - Salah satu kondisi yang paling pilu adalah ketika seorang perempuan dihadapkan dengan peristiwa keguguran.
Kejadian ini menjadi musibah besar yang dapat mengguncang perasaan Moms dan juga pasangan.
Ikatan dan rasa kasih sayang yang telah terikat meski sang calon buah hati belum lahir ke dunia, membuat seorang perempuan sangat sulit untuk menerima hal buruk tersebut.
Tetapi sayangnya ketidakmampuan Moms untuk mengelola rasa sedih membuat Moms terus berkubang ke dalam kesedihan yang tak berkesudah.
Sesaat mengalami keguguran tanpa disadari banyak perubahan yang nantinya akan terjadi dalam diri seorang perempuan yang ternyata tidak hanya menyerang kondisi fisik tetapi juga berpengaruh pada perubahan kondisi mental.
Perubahan ini merupakan salah satu cara bagi ibu yang mengalami keguguran untuk menunjukkan rasa kehilangan ketika ditinggalkan sang janin.
Olivia, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog yang berpraktik di @awalmula.sub ini menjelaskan jika ada beberapa perubahan yang nantinya akan dialami oleh seorang perempuan setelah keguguran.
Bagi mereka yang pernah mengalami keguguran akan merasakan perubahan baik dari pikiran dan juga perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Rasa sedih yang terjadi akibat keguguran akan memicu pemikiran mereka ke dalam hal-hal yang negatif.
Baca Juga: Mengenal Depresi Covert yang Kerap Dialami Para Ibu Pasca Mengalami Keguguran
Perasaan emosi, sedih, yang bercampur menjadi satu menyebabkan ibu yang mengalami keguguran memiliki pemikiran bahwa dirinya sudah tak lagi berguna.
Kehilangan sang janin yang lama didambakan membuat seseorang mengecap dirinya sudah tidak lagi berharga.
Keadaan seperti ini sangat mengkhawatirkan yang bisa memicu keinginan untuk mengakhiri hidup.
"Yang mengalami prubahan itu tiga hal yaitu perasaan pikiran, dan perilaku. Bahkan dalam Psikologi kita belajar bahwa perilaku itu dipengaruhi oleh emosi, perasaa, dan pikiran seseorang Contohnya kalau ibu kehilangan janin pastinya ada emosi sedih karena anak yang diharapkan tak kunjung lahir. Pikirannya adalah dirinya tidak berguna dan merasa tidak berharga," ucap Oliva saat dihubungi oleh tim Nakita.id pada Kamis (9/12/2021)
Pelabelan yang dilakukan oleh dirinya sendiri yang menganggap sudah tak lagi berharga menyebabkan perilakunya terus berubah dari hari ke hari.
Setelah mengalami keguguran, suasana hati dan perilaku seorang perempuan dapat dengan cepatnya berubah.
Terkadang ia akan merasakan perasaan yang menggebu-gebu untuk terus bisa kembali bangkit.
Namun, dalam kurun waktu yang singkat bahkan hanya perlu selang beberapa menit kemudian perasaan dan perilakunya kembali berubah.
Bisa saja mereka kembali merasa sedih dan tertekan ketika mengingat sang janin sudah tak ada lagi.
Kehilangan sang calon buah hati memang bukan suatu perkara yang mudah untuk dilalui, tapi ada baiknya untuk tetap berusaha untuk lebih maju dan menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
Jika Moms mengalami peristiwa keguguran selalu libatkan Tuhan dan keluarga, sadarlah bahwa perasaan sedih dan kecewa bukan hanya Moms sendiri yang merasakannya, tetapi seluruh keluarga dan kerabat dekat pun merasakan perasaan yang serupa dengan apa yang Moms alami.
"Nah ini nantinya akan membuat dia menjudge diri sendiri, dari perilakunya berubah, pikirannya juga berubah. Jadi memunculkan perasaan sedih," pungkas Olivia.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR