Selain perkembangan motorik, perkembangan sosial emosional anak juga bisa berdampak, Moms.
"Karena, jadi enggak ketemu nih, jarang ketemu orang-orang lain ya. Selain keluarga inti atau terdekat," ujar Firesta.
Firesta menyarankan agar orangtua tetap memikirkan bagaimana caranya agar kebutuhkan interaksi anak tetap bisa terfasilitasi.
"Misalnya nih, enggak bisa ketemu nenek sering-sering. Tapi, bisa (melakukan) video call," sebutnya.
"Atau misalnya, main. Tetap main sama orangtua, tapi sifatnya roleplaying. Jadi, main pura-pura ke pasar, pura-pura di restoran terus memasak," tambahnya.
Hal ini dilakukan agar situasi sosial tetap dikenal oleh anak.
Pandemi memang merupakan situasi yang tak semua orang inginkan, termasuk Moms sendiri.
Meski begitu, sebagai orangtua, Moms perlu terus mengusahakan agar Si Kecil tetap bisa mendapatkan aktivitas, stimulasi yang dibutuhkannya.
"Meskipun memang mungkin terbatas di ruangan rumah saja. Atau, terbatas ketemu sama orang tertentu," tutup Firesta.
Itu dia, Moms, cara orangtua tetap dukung perkembangan anak usia prasekolah di tengah pandemi.
Selamat mencoba!
Baca Juga: #FamilyQuality: Kegiatan untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Fisik Anak Prasekolah
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR