Menurut Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, psikolog di Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya, orangtualah yang justru harus menjadi active listener (pendengar aktif).
"Tunjukkan bahwa orangtua antusias dengan cerita si anak. Tunjukkan bahwa orangtua memperhatikan. Jadi, kalau anaknya yang berinisiatif bercerita, respon-respon tadi yang hrs disampaikan," jelas Jane dalam wawancara eksklusif dengan NakitaID pada Minggu (12/12/2021).
Jane meminta agar orangtua tidak merespon, "Aduh, nanti dulu deh. Mama lagi sibuk nih", "Nanti dulu deh, mama lagi masak", "Nanti dulu deh, papa lagi nyetir", "Nanti deh ceritanya", dan lain-lain.
"Kalau kebiasaan dipotong-potong seperti itu ketika anak lagi mau share (cerita) sesuatu tentang pengalamanya, aktivitas kesehariannya, lama-lama anak akan nangkap, 'Oh, kalau aku cerita, respon orangtuaku selalu nge-cut aku untuk cerita', 'Orangtuaku menyuruh aku diam', 'Orangtuaku menyuruh aku nanti saja ceritanya'," jelasnya.
Menurut Jane, itulah kunci utamanya, yakni menjadi active listener.
Baca Juga: Speech Delay pada Anak Usia Prasekolah, Ahli Sudah Beritahu Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | CDC |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR