Nakita.id - Moms, gangguan perkembangan anak usia prasekolah bisa terjadi secara sadar atau tidak.
Sebagai informasi, anak usia prasekolah umumnya berusia 3-6 tahun.
Di masa-masa inilah, anak akan mengalami berbagai tahap perkembangan yang luar biasa dalam hidupnya.
Oleh karenanya, Moms jangan sampai terlewat satupun ya.
Akan tetapi, bagaimana kalau misalnya Si Kecil tiba-tiba mengalami gangguan perkembangan?
Kalau terjadi, segera bawa ke tenaga medis atau psikolog agar mendapat penanganan sesuai.
Ini penjelasan dari psikolog terkait penanganan yang akan diberikan.
Baca Juga: Penyebab Gangguan Perkembangan Anak Usia Prasekolah, Moms Harus Tahu Agar Bisa Langsung Diatasi
Menurut psikolog anak, Ratih Zulhaqqi, M.Psi, kondisi yang biasanya menjadi ranah psikolog adalah yang sudah mengarah ke gangguan.
"Artinya, membutuhkan intervensi khusus. Atau misalnya, masih dalam ranah masalah, tapi kemudian orangtua itu enggak mampu untuk melihat itu. Enggak mampu menentukan apa sih yang jadi solusi nantinya untuk membuat masalah tersebut selesai," ungkap Ratih dalam wawancara eksklusif dengan NakitaID pada Minggu (12/12/2021).
Berdasarkan penjelasan Ratih, hal-hal yang seringkali ditanyakan saat pengambilan data atau proses wawancara dengan orangtua adalah terkait masalah yang dikeluhkan.
"Kemudian, kalau memang mengarah ke gangguan, biasanya psikolog akan punya guidance dari DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders)," jelas Ratih.
Baca Juga: Speech Delay pada Anak Usia Prasekolah, Ahli Sudah Beritahu Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
Melansir Verywell Mind, DSM adalah sebuah buku pedoman bagi para psikolog untuk mendiagnosis penyakit kejiwaan yang dialami masing-masing penderitanya.
DSM sendiri telah mencakup semua kategori gangguan kesehatan mental, baik untuk orang dewasa dan anak-anak, termasuk anak usia prasekolah.
Diantaranya ada deskripsi, gejala, dan kriteria lain yang diperlukan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan mental.
Juga, statistik mengenai jenis kelamin mana yang paling terpengaruh oleh penyakit, usia yang khas, efek pengobatan, dan pendekatan pengobatan umum.
"Dan nanti dilihat dari situ, kira-kira dari anak ini perilakunya memenuhi berapa nih dari DSM tersebut. Dari gejala-gejala yang ada di DSM," jelas Ratih.
Dari hasil DSM tersebut, jelas Ratih, barulah psikolog bisa mendiagnosis.
"Tentunya juga dilengkapi dengan pengambilan tes-tes terkait dengan masalah yang dikeluhkan orangtua," tutup Ratih.
Jadi Moms, saat Si Kecil mengalami gangguan perkembangan, segera bawa ke dokter anak atau psikolog ya.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Tips Mengatasi Anak yang Pendiam atau Sering Menjawab Singkat Menurut Psikolog
Source | : | Verywell Mind |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR