Dr. Singgih juga mengatakan jika penderita yang terkena Covid-19 tidak boleh asal dalam mengonsumsi obat, karena jika terjadi kesalahan itu akan berpengaruh terhadap penyakit autoimun yang semakin memburuk.
Pasien LES yang dirawat di rumah sakit karena sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) disebabkan oleh Covid-19 memiliki risiko mortalitas lebih tinggi dan kondisi yang buruk secara signifikan.
Selain membutuhkan pengobatan yang lebih ekstra, penderita penyakit LES juga membutuhkan biaya lebih jika sudah terkena Covid-19, karena penderita membutuhkan penanganan ekstra dari spesialis.
Seiring dengan dampak global dari pandemi COVID-19 yang masih terus berlanjut, Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA), berkomitmen dalam membantu pasien lupus dengan memberikan informasi terkini tentang perkembangan baru virus COVID-19 dan dampaknya bagi komunitas lupus.
IRA juga memberikan pedoman apabila seseorang mengalami gejala lupus, serta edukasi tentang penanganan untuk mencegah kondisi akut (flare) dan mengatasi gejala yang muncul.
Selain itu Novartis Indonesia sebagai mitra dalam upaya peningkatan kesadaran terhadap penyakit lupus ini,menegaskan komitmennya dalam turut meningkatkan kualitas hidup pasien LES atau autoimun di Indonesia.
“Sejalan dengan tujuan kami reimagine medicine, Novartis secara berkelanjutan bermitra dengan IRA mengadakan program-program edukasi, baik kepada pasien, awam, maupun tenaga kesehatan – berupa seminar, webinar atau pembuatan materi edukasi; selain terus membuka akses yang lebih lebih luas bagi lebih banyak pasien untuk mendapatkan pengobatan inovatif melalui program JKN,” jelas Hanum Yahya sebagai Country Head of Public Affairs, Communications & Patient Engagement PT Novartis Indonesia.
Maka dari itu Moms pengidap penyakit LES harus disiplin terhadap pengobatan yang sedang dijalani, agar penyakit tersebut tidak bertambah parah.
Baca Juga: Tidak Boleh Dianggap Sepele, Kenali Gejala Autoimun Bisa Menyebabkan Penyakit Serius
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR