Mengutip Baby Center, mitos kehamilan ini sudah beredar luas sejak era ’80-an dan harus diakhiri sekarang.
Teori di balik mitos ini ada hubungannya dengan salah satu bahan yang umum ditemukan dalam sirup obat batuk, yakni guaifenesin.
Dalam sebuah penelitian tahun 1982, obat batuk dianggap pendorong kesuburan yang potensial karena kemampuannya menipiskan lendir serviks, sehingga memudahkan perjalanan sperma bertemu sel telur.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Pantang Melakukan Ini Saat Olahraga Senam Yoga?
Namun, mengingat tak pernah ada penelitian yang bisa membuktikan teori di atas, sebaiknya Moms tidak mengikuti saran aneh tersebut.
Faktanya, zat antihistamin dalam obat batuk memberi dampak buruk bagi kesuburan bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan.
Jika Moms masih percaya pada mitos ini, maka hentikan sekarang juga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR