Nakita.id - Banyak sekali mitos vs fakta kehamilan yang berkembang di kalangan ibu hamil.
Ini tidak terlepas dari keinginan para ibu hamil untuk memberikan yang terbaik untuk calon anak mereka.
Hanya saja, tidak jarang mitos kehamilan yang berkembang justru akan membuat Moms merasa was-was.
Tapi ada juga mitos yang sama sekali tidak benar dan harus diluruskan agar tidak menimbulkan kerugian dan kekecewaan.
Salah satunya adalah mitos mengenai klaim menenggak sirup obat batuk bisa membantu cepat hamil.
Hal ini sudah jelas salah karena tidak didukung olef fakta medis dan tidak perlu lagi Moms percayai.
Mengutip Baby Center, mitos kehamilan ini sudah beredar luas sejak era ’80-an dan harus diakhiri sekarang.
Teori di balik mitos ini ada hubungannya dengan salah satu bahan yang umum ditemukan dalam sirup obat batuk, yakni guaifenesin.
Dalam sebuah penelitian tahun 1982, obat batuk dianggap pendorong kesuburan yang potensial karena kemampuannya menipiskan lendir serviks, sehingga memudahkan perjalanan sperma bertemu sel telur.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Pantang Melakukan Ini Saat Olahraga Senam Yoga?
Namun, mengingat tak pernah ada penelitian yang bisa membuktikan teori di atas, sebaiknya Moms tidak mengikuti saran aneh tersebut.
Faktanya, zat antihistamin dalam obat batuk memberi dampak buruk bagi kesuburan bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan.
Jika Moms masih percaya pada mitos ini, maka hentikan sekarang juga.
Mitos lain yang perlu Moms ketahui adalah pil KB bisa membuat Moms susah hamil.
Faktanya, pil KB tidak pernah memengaruhi kesuburan Moms.
Penelitian menunjukkan, saat kalian berhenti mengonsumsi pil KB, ovulasi akan segera terjadi selang waktu tiga bulan, atau mungkin lebih cepat lagi.
Malahan, lebih lanjut dikatakan, pil KB bisa berperan sebagai pelindung rahim.
Pil mampu memperlambat atau bahkan mencegah timbulnya kista rahim dan endometriosis.
Endometriosis adalah sebuah kondisi dimana jaringan rahim tumbuh di luar rahim, misalnya pada organ-organ lain seperti tuba falopi dan ovarium.
Kista dan endometriosis ini dapat mengganggu ovulasi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR