Nakita.id - Jantung merupakan organ vital yang tidak pernah beristirahat, kecuali saat seseorang meninggal.
Banyak kelainan pada jantung, namun penyakit yang paling umum terjadi ialah kelainan jantung koroner.
"Penyakit ini terjadi saat ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang memberikan makanan ke otot-otot jantung, atau disebut pembuluh darah koroner," ungkap dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K), FIHA, pada Nakita.id melalui wawancara eksklusif pada Jumat, 16 Maret 2018 di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat.
Menurut Dicky, walaupun angka kejadiannya tinggi pada orang berusia lanjut, namun kini penderita penyakit jantung ini sudah banyak ditemukan pada orang yang usinya lebih muda.
Oleh karena itu, dokter Dicky mengimbau agar setiap orang mewaspadai beberapa faktor risiko dan penyebab dari penyakit ini.
Faktor-faktor risiko yang bisa terjadi antara lain :
- Usia di atas 40 tahun
- Laki-laki namun tidak menutup kemungkinan juga perempuan
- Memiliki kebiasaan merokok
- Memiliki penyakit diabetes
- Memiliki kolesterol tinggi dan hipertensi
"Memiliki riwayat keturunan penyakit jantung koroner bukan berarti seseorang pasti terkena.
Seseorang bisa terkena jantung koroner berdasarkan genetik bila juga diikuti dengan faktor risiko di atas. Begitupun juga dengan seseorang yang obesitas" ujar dokter Dicky.
Selain itu, ada beberapa tanda-tanda yang harus diwaspadai oleh seseorang yang bisa mengindikasikan penyakit ini.
Tanda-tanda tersebut antara lain: - Menjadi salah satu dari faktor risiko
- Gejala bisa berbeda-beda, paling umum adalah nyeri dada
- Nyeri dada khas nyeri di sebelah tengah sampai menjalar ke lengan, bahu, bisa ke belakang dan ke rahang, namun hanya sebanyak 1/3 pasien yang mengalami
- Dada sesak, seperti tertekan
- Cepat capek, terutama pada pasien diabetes
- serangan jantung paling banyak terjadi di pagi hari
KOMENTAR