Merujuk pada beberapa penelitian dan kasus yang pernah dr. Bernie temukan, anak usia prasekolah yang terpapar screen time lebih dari 4 jam per hari, kemungkinan terjadi gangguan berbahasanya 4% lebih tinggi.
Hal ini juga sering kali dikaitkan dengan gangguan-gangguan seperti 'autis'.
"Misalnya, anaknya dipanggil enggak nengok. Jadi, seperti tidak mengenal diri, namanya gitu, ya. Kemudian, kalau diajak interaksi, itu tidak fully engage ya," kata dr. Bernie.
"Jadi, orangtua sebaiknya stop dulu ya (memberikan screen time pada anak usia prasekolah)," sarannya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Usia Prasekolah yang Susah Tidur, Dijamin Anak Tidur dengan Pulas
Menurut American Academy of Pediatrics, jelas dr. Bernie, memang kalau di bawah usia 18 bulan itu tidak boleh diperkenalkan screen time, kecuali untuk video call.
"Misalnya, mamanya kerja, papanya kerja, video call silakan," kata dr. Bernie.
"Memang kalau yang sekarang, tahun 2016 ke sini, disarankannya hanya 1 jam per hari, ya. Paling enggak, okelah 2 jam, tapi itu sudah maksimal, ya," terangnya.
Selain itu, hal terpenting yang harus orangtua ketahui adalah pendampingan.
"Jadi, kita tahu apa yang ditonton. Kadang anak-anaknya nonton, kita aja enggak tahu," kata dr. Bernie.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR