Nakita.id - Apakah seseorang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 lebih dari dua kali?
Mungkin Moms berpikir kalau hal ini sangatlah mustahil.
Akan tetapi, hal tersebut dipatahkan oleh seorang pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Pasalnya, pria ini diketahui mendapat vaksin Covid-19 lebih dari dua kali, Moms.
Persisnya, sebanyak 16 kali!
Penasaran dengan ceritanya? Yuk, kita simak lebih lanjut!
Mengutip Tribunnews (22/12/2021), pria bernama Abdul Rohim ini mengaku menjadi joki vaksin demi mendapatkan uang ratusan ribu.
Dalam video berdurasi 31 detik yang beredar itu, Abdul diketahui mendapat vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.
Lalu, bagaimana dampaknya pada tubuh, termasuk antibodinya? Apakah menjadi lebih kuat?
Hal ini tentunya menarik perhatian Komnas KIPI, hingga akhirnya turun untuk bicara.
"Pemberian suntikan vaksin berulang kali tidak memiliki efek samping atau dampak yang membahayakan," ujar Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Hinky Hindra Irawan Satari.
Meski begitu, menurut Hindra, hal itu tidak perlu dilakukan.
"Tidak ada dampak atau efek sampingnya, seperti yang terlihat pada orang yang disuntikkan itu, sehat wal afiat, jadi tidak berbahaya, namun tidak perlu," katanya.
Sementara, untuk pembentukan antibodi, penyuntikan belasan kali tidak membuat seseorang tersebut menjadi lebih kuat terhadap paparan Covid-19.
Pasalnya, antibodi yang sebelumnya terbentuk dari dua suntikan awal, dan akan dinetralkan oleh vaksin yang disuntikan berikutnya.
"Antibodi yang terbentuk sesuai dengan respon tubuh, pasti akan terbentuk. Bila masih tinggi, maka suntikan vaksin berikutnya akan dinetralkan oleh antibodi yang masih ada, hasil vaksinasi sebelumnya," jelas Hindra.
Hindra pun menjelaskan, meski ada laporan yang memperlihatkan setelah dua kali disuntik Sinovac dan divaksin booster dengan AstraZeneca akan juga memberikan kekebalan.
Namun, berapa lama antibodi bertahan itu masih harus diamati.
"Pada yang bersangkutan, jadwal vaksinasi tidak sesuai dengan uji klinik. Maka, kekebalan yang didapat tidak dapat kita ramalkan," imbuh Hindra.
Ia menilai bahwa fenomena adanya joki vaksin ini menandakan masih banyak masyarakat yang belum teredukasi dengan baik perihal manfaat vaksinasi.
Masyarakat masih meragukan keamanan vaksin yang disediakan pemerintah, serta hoaks yang turut menjadi alasan masyarakat takut disuntik vaksin.
"Masyarakat harus teredukasi dan paham manfaat imunisasi. Vaksin itu tidak berbahaya, bahkan bila sampai 16 kalipun tidak berbahaya. Jadi, jangan takut terhadap vaksin, namun harus takut kepada Covid-19," pesan Hindra.
Hingga saat ini, diketahui bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Polres Pinrang masih terus mendalami video pengakuan yang dilakukan Abdul Rohim.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews dengan judul "Joki Vaksin Covid di Pinrang Disuntik 16 Kali, Apa Dampaknya Pada Tubuh? Ini Penjelasan Komnas KIPI"
Defisiensi Zat Besi pada Anak Sebabkan Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR