Alia Mufida, M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Mentari Anakku mengatakan bahwa, anggapan tersebut sudah mengakar dalam kehidupan.
Anak laki-laki diaggap tak boleh menangis karena bisa terlihat cengeng dan lemah seperti anak perempuan.
"Eggak boleh nangis, diam dulu nangis nya ya! Perasaan-perasaan itu lebih sering kita larang untuk dirasakan," kata Alia dalam wawancara bersama Nakita, Kamis (16/12/2021).
Padahal anak laki-laki pun memiliki emosi di dalam dirinya dan tidak ada salahnya untuk menunjukkannya.
"Semakin kesini kita diajarkan untuk merasakan perasaan tersebut, emosi bukan sesuatu yang harus kita redam " lanjutnya.
Namun, Alia mengatakan ada saatnya orang tua juga harus membatasi sifat emosional Si Kecil.
"Mungkin yang harus kita batasi adalah bagaimana cara dia menunjukkan perasaannya," katanya.
"Kalau sudah berlebihan misalnya nangis terus pukul-pukul orang lain, dirinya sendiri, atau banting-banting barang, itu perilaku yang kita coba ajarkan untuk tidak dilakukan," lanjutnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR