Lalu, berapa lama seharusnya skin-to-skin dilakukan oleh Dads dengan si Kecil?
Cukup 30 menit sehari saja, Dads sudah bisa turut serta dalam membentuk bonding yang baik dengan anak.
Dengan begitu, memulai untuk menjadi orangtua bisa dilakukan dengan cara yang positif.
Tak hanya untuk bonding dan relaksasi saja, lo, Dads.
Ternyata skin-to-skin diperlukan juga untuk menjadi pereda trauma bagi anak.
Melansir dari Healthline, peristiwa kelahiran adalah salah satu peristiwa traumatis bagi anak.
Banyak ahli yang sepakat bahwa skin-to-skin ini adalah salah satu cara untuk meredakan stres yang dialami anak pasca dilahirkan.
Tak hanya itu, fungsi tubuh bayi juga perlahan akan mulai bisa bekerja dengan lebih baik.
Misalnya, saturasi oksigen dan gula darah si Kecil menjadi lebih stabil.
Kandungan kortisol dalam air liur bayi juga menjadi berkurang.
Sehingga anak tak terus rewel.
Berikut adalah tips yang bisa Dads lakukan untuk melakukan skin-to-skin:
1. Pastikan Dads sudah bersih
Kulit bayi memang sangat sensitif, Dads.
Apabila terkena bakteri atau lembap sedikit, bisa-bisa ia mengalami iritasi kulit.
Maka dari itu, Dads wajib membersihkan diri sebelum menyentuh si Kecil.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR