Nakita.id - Peran Moms amat sangat penting pada kelahiran si Kecil.
Begitu juga dengan peran Dads.
Sayangnya, peran Dads pada masa 1000 hari pertama kehidupan anak kurang menjadi bahasan yang penting.
Maka dari itu, penting bagi Dads untuk mengetahui peran apa saja yang diperlukan untuk si Kecil.
Membentuk bonding pada anak memang sangat penting.
Tentu cara Moms dan Dads membentuk bonding dengan anak amat sangat berbeda.
Bonding antara Moms dan anak akan langsung terbentuk.
Namun, bukan berarti Dads tak bisa juga membentuk bonding ini.
Baca Juga: Pentingnya Dads Berperan Sama dalam Keluarga, Ini 7 Hal yang Anak Perempuan Butuhkan dari Ayahnya
Salah satu cara yang penting untuk membentuk bonding dengan anak adalah melalui skin-to-skin.
Pada dasarnya, skin-to-skin adalah suatu metode untuk membentuk keterikatan dengan cara besentuhan kulit.
Tentu hubungan antara Dads dan anak perlu dibentuk untuk di masa mendatang.
Tak hanya dengan Moms, peran dan kedekatan anak dengan Dads juga sangat diperlukan.
Mengapa?
Dengan peran ayah yang berjalan dengan baik, bisa membentuk perkembangan yang baik dan kuat dalam mental dan emosional anak.
Salah satu caranya adalah dengan skin-to-skin.
Kegiatan skin-to-skin penting untuk dilakukan saat anak baru saja lahir dan juga sepanjang 1000 hari pertama kehidupan anak.
Metode skin-to-skin ini juga dilakukan oleh berbagai selebritis.
Tentu Moms ingat dengan kelahiran buah hati Nagita Slavina dan Raffi Ahmad yang kedua, Rayyanza.
Raffi Ahmad tampak menggendong Rayyanza beberapa jam setelah kelahiran.
Suami Nagita Slavina ini menempelkan kepala Rayyanza ke dadanya, tanpa sekat pakaian.
Memang apa pentingnya skin-to-skin untuk anak dan Dads?
Ada berbagai macam reaksi hormon dalam tubuh Dads saat melakukan skin-to-skin dengan si Kecil.
Apa saja?
Beberapa penelitian, Dads melepaskan hormon kortisol saat melakukan skin-to-skin dengan buah hati.
Melansir dari WebMD, kortisol adalah sebuah hormon yang bisa memberikan sinyal pada tubuh bahwa kita sedang mengalami tekanan atau stres.
Dengan dilepaskannya hormon ini, tentu Dads akan lebih tenang.
Selain itu, ada dua hormon penting yang meningkat pada tubuh Dads saat melakukan skin-to-skin dengan anak, yaitu oksitosin dan dopamin.
Hormon oksitosin adalah senyawa dalam tubuh yang mampu mengontrol perilaku dan interaksi seseorang.
Sementara itu, tiap orang membutuhkan dopamine untuk merasa rileks.
Sehingga saat Dads menggendong si Kecil dengan metode skin-to-skin akan merasa lebih tenang dan rileks.
Lalu, berapa lama seharusnya skin-to-skin dilakukan oleh Dads dengan si Kecil?
Cukup 30 menit sehari saja, Dads sudah bisa turut serta dalam membentuk bonding yang baik dengan anak.
Dengan begitu, memulai untuk menjadi orangtua bisa dilakukan dengan cara yang positif.
Tak hanya untuk bonding dan relaksasi saja, lo, Dads.
Ternyata skin-to-skin diperlukan juga untuk menjadi pereda trauma bagi anak.
Melansir dari Healthline, peristiwa kelahiran adalah salah satu peristiwa traumatis bagi anak.
Banyak ahli yang sepakat bahwa skin-to-skin ini adalah salah satu cara untuk meredakan stres yang dialami anak pasca dilahirkan.
Tak hanya itu, fungsi tubuh bayi juga perlahan akan mulai bisa bekerja dengan lebih baik.
Misalnya, saturasi oksigen dan gula darah si Kecil menjadi lebih stabil.
Kandungan kortisol dalam air liur bayi juga menjadi berkurang.
Sehingga anak tak terus rewel.
Berikut adalah tips yang bisa Dads lakukan untuk melakukan skin-to-skin:
1. Pastikan Dads sudah bersih
Kulit bayi memang sangat sensitif, Dads.
Apabila terkena bakteri atau lembap sedikit, bisa-bisa ia mengalami iritasi kulit.
Maka dari itu, Dads wajib membersihkan diri sebelum menyentuh si Kecil.
Apabila Dads melakukan sepulang dari kantor, Dads bisa mandi terlebih dahulu sehingga bersih.
Apalagi ini masih masa pandemi yang mengharuskan Dads untuk tetap menjaga kebersihan.
Mencuci tangan memang penting, Dads.
Namun kebersihan badan juga perlu dijaga.
2. Gunakan pakaian yang dengan kancing
Tentu Dads akan meletakkan bayi di bagian dada Dads.
Agar lebih memudahkan, Dads bisa menggunakan pakaian dengan kancing di bagian depan.
Sehingga bisa lebih leluasa dan menggendong si Kecil dengan nyaman.
3. Gunakan carrier jika memungkinkan
Jika Dads ingin menggunakan carrier, tidak ada salahnya.
Namun, pastikan Dads menggunakan carrier yang tidak terlalu ribet, sehingga anak bisa tetap bersentuhan dengan Dads.
Namun, jika Dads lebih suka untuk tidak menggunakan carrier juga tidak masalah.
Pastikan si Kecil berada di gendongan Dads dan aman.
Itulah Dads yang perlu diketahui soal bonding dengan anak di 1000 hari pertama kehidupan anak.
Ternyata skin-to-skin berperan sangat penting jika Dads ingin memiliki keterikatan dengan anak.
Tak hanya peran Moms saja yang diperlukan, Dads juga amat sangat diperlukan.
Dengan skin-to-skin contact Dads dan anak memiliki keterikatan yang baik, dan tentunya akan berguna hingga masa mendatang.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR