Kemudian, untuk harga cabai rawit merah diproyeksi kembali menurun pada Februari 2022 mendatang.
Penurunan harga ini dipengaruhi oleh musim panen cabai pada akhir Januari 2022.
Sementara, kenaikan harga cabai sampai akhir tahun 2021 ini disebabkan oleh tingginya curah hujan, sehingga menyebabkan hasil panen gagal.
Harga cabai rawit merah diproyeksi naik kembali pada Juli-Agustus 2022, karena adanya fenomena musim kemarau.
"Mulai akhir Januari, sedulur petani kami akan panen. Sehingga Februari, (harga cabai) pasti saya pastikan turun. Yang paling penting saat ini sebenarnya harga yang tinggi di tingkat konsumen tertransformasi ke petani," ucap Andreas.
Lalu, untuk harga telur ayam diproyeksi turun pada bulan April 2022 setelah mengalami kenaikan pada Januari 2022.
Menurut Andreas, siklus telur ayam memang memiliki pola tersendiri setiap tahunnya.
"Setelah (harganya) rendah pada bulan April, naik lagi puncaknya sekitar bulan Juli-Agustus. September sampai November turun lagi. Siklusnya mudah ditebak, sehingga pemerintah seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya," kata Andreas.
Baca Juga: Mahal Banget! Harga Telur Tembus Rp31 Ribu Per Kilo, Berikut Bahan Penggantinya untuk Membuat Kue
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR