Nakita.id - Kebanyakan orang di Indonesia gemar tidur dengan kondisi lampu menyala, mungkin Moms adalah salah satunya.
Hal itu disebabkan beragam faktor, diantaranya kebiasaan sejak kecil dan ketakutan akan gelap.
Namun, nyatanya tidur dengan lampu menyala berisiko buruk terhadap kesehatan.
Dilansir dari laman snuz.com, berikut ini penjelasannya dibalik tidur dengan lampu tetap menyala semalaman.
BACA JUGA: Jangan Asal Murah! Pilih Lampu LED Berkualitas Demi Kesehatan Mata Keluarga
Risiko Terkena Kanker
Siapa sangka, kebiasaan tidur dengan lampu kamar terang benderang semalaman dapat meningkatkan peluang terkena kanker.
Dalam kajian terbarunya, para ilmuwan dari American Medical Association menyatakan bahwa pencahayaan saat tidur memiliki kaitan erat dengan kanker.
Selain itu Richard Stevens, seorang ahli epidemiologi kanker dan profesor di UConn School of Medicine Department of Community Medicine and Health Care telah mempelajari mengenai cahaya buatan dan dampaknya selama hampir 25 tahun.
Ia mengatakan bahwa lampu yang menyala bisa menyebabkan perubahan hormon melatonin sehingga sulit mengantuk.
BACA JUGA: 6 Fakta Melatonin untuk Anak-anak
Melatonin diproduksi lebih banyak pada malam hari dan akan menurun jika tidur dengan lampu menyala.
Pada perempuan, penurunan hormon akan melemahkan kemampuan tubuh untuk menangkal sel kanker.
Perubahan Hormon
Tak sedikit orang yang kerap tertidur di hadapan televisi yang menyala.
Cahaya yang berasal dari televisi, komputer atau ponsel sangat berbahaya.
Meskipun bentuk cahaya mungkin berbeda, cahaya yang ditransmisikan melalui televisi, bahkan komputer atau ponsel juga sangat berbahaya.
BACA JUGA: Manfaat Es Batu untuk Wajah Agar Awet Muda dan Bercahaya
Cahaya biru ini akan mengakibatkan perubahan hormon pada tubuh Moms, sehingga akan memengaruhi siklus tidur di malam hari.
Masalah Jantung
Tidur dengan terpapar cahaya lampu rupanya berdampak signifikan terhadap kesehatan jantung.
Menurut Harvard Health Publications, cahaya memiliki efek buruk pada kualitas tidur dan membuat orang tetap terjaga karena kemampuannya menghancurkan hormon melatonin sebagai pemicu rasa kantuk.
Selain masalah kesehatan fisik, tidur dengan lampu menyala sepanjang malam juga berpengaruh pada kondisi mental.
Sebuah studi yang dilakukan seorang ahli biologi dari John Hopkins dan dipublikasikan dalam jurnal Nature, menyimpulkan bahwa cahaya memengaruhi struktur neurologis otak yang berkaitan dengan emosi.
Terlalu banyak cahaya ketika tidur juga dapat memiliki efek depresi yang tidak diinginkan.
Source | : | Daily Mail,National Sleep Foundation |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR