Nakita.id - Biasanya ibu akan mengganti ASI dengan susu formula meski sang anak belum berusia satu tahun.
Mereka akan menggunakan botol hisap sebagai bentuk adaptasi anak.
Beberapa anak usia batita memiliki kegemaran minum lewat botol hisap, atau sering disebut dengan istilah ngedot.
BACA JUGA: Sedotan Buat Minum Berdampak Membahayakan, Berhati-hati Mulai Sekarang
Terkadang, bahkan ada yang membawa kebiasaan itu hingga balita, membuat para ibu kewalahan.
Meta Herdiana Hanindita pun membagikan tips supaya anak mau berhenti ngedot dalam karyanya yang berjudul Mommyclopedia, Panduan Lengkap Merawa Batita dan Tanya Jawab tentang Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.
Menurutnya, ketergantungan pada dot merupakan tanda bahwa anak memasuki fase sekuritas.
Pada fase ini, anak sedang mencari kenyamanan dari benda-benda di sekitarnya.
Tidak hanya botol susu, anak sering kali ketergantungan dengan boneka yang sudah jelek, selimut yang bau, atau bahkan guling yang buluk.
BACA JUGA: Terus-menerus Pakai Dot Bikin Gigi Jelek
Rasa ketergantungan tersebut memicu anak tidak mau lepas dari benda-benda itu.
Moms perlu mencari benda lain yang bisa menggantikan fungsi dot tersebut, misalnya gelas.
Agar anak tertarik, bisa dipilih gelas dengan karakter kartun yang disukai anak.
Moms juga bisa menjelaskan secara logis alasan tak boleh ngedot lagi.
“Dot ini untuk anak bayi,” kata Meta mencontohkan.
Orang tua juga jangan bosan untuk terus mengomunikasikan itu ke Si Kecil, supaya mereka semakin yakin dan teringat pesan supaya tidak ngedot.
Latih Si Kecil secara terus menerus agar semakin ke sini anak akan semakin lepas dari dot nya.
BACA JUGA: Dikritik Karena Memberi Dot untuk Bayinya, Ini Jawaban Ryana Dea
Artikel ini sudah tayang di Kompas.ocm dengan judul "Anak Ketergantungan "Ngedot", Tanda Apa dan Bagaimana Mengatasinya?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR