Nakita.id - Sebaiknya Moms lebih hati-hati saat menerima berita.
Pasalnya banyak berita hoaks soal Covid-19 yang salah kaprah, termasuk soal varian Omicron ini.
Di Indonesia sendiri, hingga Senin (3/1/2021), ada 152 kasus terkonfirmasi dengan varian Omicron.
Studi terkait varian baru ini masih terus dilakukan. Di tengah penanganan sebaran varian ini, berbagai mitos dan informasi menyesatkan seputar Omicron.
Melansir dari Kompas, berikut beberapa berita hoaks soal Covid-19 varian Omicron.
1. Omicron sudah ada sejak November 2020
Di media sosial beredar mitos yang menyebut bahwa varian Omicron sudah ada sejak November 2020.
Beredar pula tabel berisi tentang variant of concern (VOC) yang mencatut nama WHO dilampirkan untuk memperkuat klaim tersebut.
Faktanya:
Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar atau hoaks. Tabel tersebut rekayasa atau hasil editan.
"Ada yang mengedit foto dari laman WHO sehingga menunjukkan seolah-olah Varian Omicron sudah dinyatakan keberadaannya oleh WHO sejak November 2020," ungkap Tonang, mengutip Kompas.com, Kamis (30/12/2021).
Temuan kasus di Afrika Selatan itu diberi nama Omicron dan ditetapkan sebagai Variant under Monitoring (VuM) pada 24 November 2021.
Setelahnya, WHO menetapkan sebagai VOC pada 26 November 2021.
Tabel sesungguhnya diterbitkan di laman resmi WHO, di mana tertera bulan dan tahun ditemukannya varian Omicron, yakni November 2021.
2. Omicron sudah direncanakan dan viral 6 bulan lebih awal
Mitos tentang awal kemunculan Omicron muncul dalam berbagai narasi. Ada yang menyebut bahwa varian ini viral 6 bulan lebih awal dari yang direncanakan, yakni pada Mei 2022.
Mitos yang beredar di media sosial itu juga disertai gambar berupa daftar dan jadwal peluncuran varian virus corona.
Daftar dan jadwal tersebut memuat logo WHO, Forum Ekonomi Dunia (WEF), Universitas Johns Hopkins dan Yayasan Bill dan Melinda Gates.
Faktanya:
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa informasi itu keliru.
Tidak ada yang bisa merencanakan kapan virus akan bermutasi.
"Hoaks karena virus kan selalu mutasi," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com, Senin (6/12/2021).
Nadia menyebutkan, varian-varian ini tidak bisa diprediksi dan direncanakan karena seperti sifat virus lainnya, virus corona terus bermutasi. "Iya (tidak bisa direncanakan)," kata dia.
3. Varian baru berkaitan dengan film Omicron pada 1963
Beredar mitos yang menyebut varian B.1.617.2 dikaitkan dengan film Omicron yang dirilis pada 1963, karena memiliki nama sama.
Faktanya:
Film Omicron yang dirilis pada 1963 tidak ada hubungannya dengan Covid-19 atau varian Omicron yang baru ditemukan.
Menurut situs IMDb, dijelaskan bahwa film ini berkisah tentang seorang yang alien mengambil alih tubuh seseorang bernama Earthman.
Baca Juga: 5 Langkah Penanganan yang Harus Dilakukan Saat Terkena Varian Omicron, Jangan Sampai Terlewat
Alien itu memasuki tubuh manusia untuk belajar tentang planet, sehingga rasnya bisa mengambil alih Bumi
Mengutip Kompas.com, 5 Desember 2021, seorang perwakilan dari salah satu distributor film LCJ Editions menegaskan, film tentang invasi alien tersebut tidak ada hubungan dengan virus apa pun.
Adapun alasan WHO menamai varian B.1.617.2 dengan nama Omicron, berdasarkan urutan huruf Yunani.
Sejauh ini, ada 5 VOC dan 2 Variants of Interest (VOI), yang semuanya memiliki nama Yunani masing-masing agar penyebutannya mudah.
WHO memutuskan untuk menamai temuan varian terbaru dengan huruf "Omicron" yang loncat dua urutan dari huruf Yunani, yakni "Nu" dan "Xi".
Ini untuk menghindari pemberian nama Xi agar tidak menimbulkan spekulasi dan demi menghormati Presiden China, Xi Jinping. Xi juga tidak dipakai karena itu adalah nama yang umum dipakai.
Sementara itu, nama Nu sedikit mirip dengan varian sebelumnya, yakni Mu. Pengucapannya membuat bingung karena mirip dengan kata 'new' atau baru dalam bahasa Inggris. Pemilihan nama ini juga tidak ada kaitannya dengan film yang dirilis pada 1963.
(Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "[Fakta Bicara] Berbagai Hoaks Seputar Varian Omicron, Ini Bantahannya")
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR