Nakita.id - Selain hadirnya buah hati ke dunia, memulai menyusui juga menjadi momen penting bagi ibu baru.
Tak sekadar memberi asupan nutrisi untuk bayi, menyusui adalah saat paling tepat menjalin bonding yang berkualitas antara ibu dan bayi.
Namun, pernahkah Moms terpikir bagaimana proses keluarnya air susu hingga bisa dinikmati bayi?
Faktanya, tubuh ibu mulai memproduksi air susu saat dinyatakan hamil.
BACA JUGA: Rasa Nyeri di Payudara Bisa Diatasi dengan 5 Bahan Alami Ini
Selain hormon dalam tubuh, bayi dalam kandungan sudah mulai menentukan berapa banyak susu yang harus dikonsumsi saat ia lahir nanti.
Terdapat 2 macam hormon yang memengaruhi produksi air susu, yaitu prolaktin dan oksitosin.
Prolaktin menjadi hormon vital yang membantu produksi ASI tetap lancar, lalu hormon oksitosin akan membantu pergerakan susu hingga keluar dari payudara.
Berikut ini proses yang terjadi dalam tubuh saat memproduksi ASI.
Menjelang akhir kehamilan, saat itu hormon prolaktin akan meningkat dan berperan penting dalam membentuk kolostrum.
Berwarna kekuningan dan kaya akan protein dan mineral, kolostrum menjadi makanan pertama bayi setelah lahir.
Kolostrum akan mengalami transisi setelah 3 sampai 5 hari pertama menyusui dengan kelenjar susu yang mulai mengeluarkan susu matang.
Pada fase ini, payudara mungkin akan merasa penuh disebabkan produksi susu kian meningkat.
Namun, teruskan menyusui setiap 2-3 jam per hari agar produksi susu lancar.
Namun, bisa saja produksi ASI mengalami hambatan karena masalah seperti obesitas atau diabetes.
BACA JUGA: 5 Solusi Masalah Menyusui yang Kerap Moms Rasakan, Catat!
Faktor lain, seperti bentuk puting payudara yang datar atau melahirkan dengan operasi sesar juga bisa menjadi penentu lambatnya produksi ASI.
Proses pengeluaran ASI saat reflek prolaktin juga dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari isapan bayi yang merangsang puting susu.
Rangsangan ini kemudian akan mengeluarkan hormon oksitosin, yang selanjutnya akan diangkut oleh darah menuju alveoli.
Alveoli, sebagai kelenjar yang menghasilkan susu akan mengalami kontraksi sehingga susu bisa dinikmati oleh bayi.
Selain hormon, faktor lain yang memengaruhi refleks aliran susu yaitu keinginan menyusui bayi yang baru lahir.
Memasuki minggu kedua, proses menyusui biasanya sudah berlangsung lebih nyaman karena telah menemukan posisi yang nyaman.
Pada minggu keenam, Moms sudah akan lebih kuat secara fisik dan berangsur-angsur pulih pasca bersalin.
Sementara saat sudah memasuki minggu ke-12 menyusui, Moms sudah lebih mahir.
Waktu ini juga menjadi momen dimana bayi akan menyusui lebih sering dibanding sebelumnya, disebabkan pertumbuhan periodik bayi akan meningkatkan nafsu makan.
BACA JUGA: Untuk Menambah Penghasilan, Kegiatan Ini Cocok untuk Stay at Home Moms
Namun adakalanya proses ini mengalami hambatan, misalnya jika Moms masih masa pemulihan setelah melahirkan sesar atau menderita diabetes selama hamil.
Untuk mengatasinya, manfaatkan pompa payudara untuk mendorong produksi susu.
Selain itu, pastikan Moms cukup beristirahat dan mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI.
Hindari panik dan stres berlebih saat proses menyusui, karena jika stres produksi ASI tidak akan berjalan lancar. (*)
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | momjunction.com,americanpregnancy.org |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR