Nakita.id - Bubur sering dipilih sebagai menu sarapan karena rasanya yang lezat.
Namun beberapa jam setelahnya, dipastikan perut langsung lapar lagi.
Padahal, bubur yang kita makan termasuk porsi besar.
Melansir dari livestrong, kandungan terbesar bubur adalah air.
Sebab, bubur terbuat dari beras putih yang dimasak dengan air yang sangat banyak.
Beras dimasak dalam waktu yang lama, sampai menyatu dengan air.
Air membuat beras kehilangan tekstur khasnya yang keras sehingga menjadi sangat halus.
Selain itu, bubur termasuk makanan yang rendah kalori.
Namun bukan termasuk makanan yang mengenyangkan, kenapa ya? Yuk simak alasan ilmiahnya.
Baca Juga: Ini Cara Mantap dan Mudah Membuat Bubur Sumsum Tidak Menggumpal
Melansir dari The Sun, bubur mengandung karbohidrat ysng tinggi.
Karbohidrat akan dirombak oleh tubuh menjadi glukosa yang masuk ke dalam aliran darah dan menaikkan level gula dalam darah.
Semakin cepat kenaikan gula dalam darah, akan semakin cepat pula gula dalam darah menurun drastis.
Hal inilah yang membuat kita jadi mudah lemas dan lapar lagi.
Selain itu, bubur biasanya hanya dilengkapi dengan sedikit lauk dan sayuran.
Sehingga, makanan ini tidak mengandung cukup serat, vitamin, protein, mineral, dan zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sampai siang hari.
Padahal, serat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan sehingga kita bisa kenyang lebih lama.
Karena bahan pelengkap bubur biasanya hanya mengandung sedikit serat maka proses perombakan makanan pun terjadi lebih cepat.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat bisa menyebabkan kondisi ini loh!
Baca Juga: Resep MPASI 4 Bintang, Cara Mudah Buat Bubur Ayam Rumahan untuk Si Kecil
Rhiannon Lambert, ahli gizi dari Amerika menjelaskan ini yang akan terjadi Ketika tubuh mengonsumsi refined carbohydrates atau karbohidrat yang memiliki stuktur glukosa tunggal dalam jumlah banyak.
"Pankreas akan menandai hal tersebut sebagai lonjakan glukosa dalam darah, sehingga pankreas akan melepaskan insulin dalam jumlah banyak," kata Lambert.
"Ketika insulin banyak keluar, maka akan ada banyak glukosa yang hilang dari aliran darah," sambungnya.
Hal inilah yang menyebabkan level glukosa dalam darah turun drastis dan membuat kita cepat lelah dan lapar.
Selain itu, proses memasak bubur yang lebih lama dibanding nasi juga mampu menaikkan indeks glikemik bubur.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat gula darah kita bisa naik.
Semakin tinggi angkanya, maka semakin cepat gula darah kita melonjak tinggi.
Oleh karena itu, agar kita bisa tetap kenyang saat makan bubur, pilihlah menu pendamping yang kaya serat, protein, dan lemak.
Selain itu, kita juga bisa makan buah-buahan seperti alpukat atau apel setelah mengonsumsi bubur.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR