Nakita.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara resmi telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kini, para peserta didik diizinkan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Sekolah yang ada di PPKM level 1-3 berhak menjalankan PTM 100 persen.
Kekhawatiran akan pelaksanaan PTM di masa pandemi tak hanya dirasakan oleh seluruh orangtua dan wali murid saja.
Tetapi, anak sebagai peserta didik juga kerap dilanda kekhawatiran dan ketakutan yang sama.
Sebagian anak tentu merasa khawatir akan pelaksanaan PTM 100 persen ini.
Terlebih, setahun lebih mereka mulai terbiasa akan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Anak-anak perlu kembali melatih agar bisa beradaptasi kembali dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Disinilah peran orangtua dibutuhkan untuk kembali membantu anak agar jadi lebih berani dengan orang-orang yang ada di sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, maupun teman-temannya.
Selama pandemi, anak-anak menemukan banyak situasi baru dalam dunia pendidikannya.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi.,Psi.Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (5/1/2022) mengatakan, ada beberapa anak yang merasa kesulitan untuk bisa beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR