"Tiga anak tertua adalah anak tiri saya yang berusia 17, 19, dan 21 tahun, dan saya mempunyai anak perempuan berusia 14 tahun," kata Carolyn.
Carolyn menghamili anak keduanya saat AS mengalami lockdown karena pandemi Covid-19.
"Saat saya melahirkan putri pertama pada usia 40 tahun, saya sibuk memulai bisnis, dan fokus saya bukanlah kehamilan saya," imbuhnya.
"Dengan kehamilan sekarang ini, saya jauh lebih damai, dan temperamen Aliya (sang bayi) menunjukkan dia anak yang tenang. Kami merasa sangat diberkati," tuturnya.
Meski begitu, mimpi Carolyn untuk memiliki momongan tambahan benar-benar terwujud.
"Cinta yang dia bawa ke seluruh keluarga kami, dari kakek-nenek hingga bibi dan paman, sepupu hingga anak-anak kami menjadi berkah yang luar biasa, terutama selama pandemi. Saya rasa kita semua lebih menghargai kemanusiaan. lebih menghargai keluarga, dan kami lebih terhubung dengan mereka," ungkap Carolyn.
Carolyn bahkan mendorong para wanita di luar sana yang ingin merencanakan kehamilan di masa tua agar tidak takut, dan jangan biarkan orang lain mengecilkan hatinya.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Perut Menonjol ke Atas, Apakah Benar Itu Bisa Jadi Indikasi Jenis Kelamin Bayi?
Mungkin Moms semakin bertanya-tanya, apa saja risiko hamil di usia 50-an tahun.
Karena kualitas sel telur wanita sudah menurun di usia tersebut, wanita yang ingin hamil di masa tuanya perlu menggunakan sel telur donor.
Menurut Lauren Bishop, ahli endokrinologi reproduksi di Columbia University Fertility Center, wanita berusia di atas 50 tahun berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan kelahiran prematur.
Oleh karenanya, dokter kandungan akan mengecek terlebih dahulu kondisi kesehatan wanita sebelum merencanakan kehamilan.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR