Nakita.id - Tahukah moms, ASI (Air Susu Ibu) ternyata bisa mencegah anak tumbuh dengan kondisi stunting, lo.
Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Malnutrisi tersebut terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan anak yang disebabkan kurangnya asupan energi dan protein hewani.
Berdasarkan WHO (2015), meningkatkan atau memperbaiki praktek pemberian ASI melalui IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan akan memberikan proteksi terhadap berbagai infeksi dan memberikan nutrisi untuk mencegah stunting.
Dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K), Anggota Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menekankan pentingnya IMD untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
"IMD ini seharusnya segera dilakukan pada bayi yang sehat dimulai kurang lebih sekitar 1 jam hingga hisapan pertama prinsipnya nya skin to skin contact," katanya dalam jumpa pers virtual ‘Peluncuran Modul Indonesian Breastfeeding Course for Clinician (BFCC)’ pada Jumat (14/1/2022).
"Caranya menempatkan bayi baru lahir yang telah dikeringkan, tanpa busana ke atas dada ibu, dengan selimut hangat dan tipis atau handuk di atas punggung bayi," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa IMD ini harus dilakukan sesegera mungkin, sebaiknya prosedur lain ditunda dulu.
"Jadi, jangan ditimbang dulu pokoknya dikeringkan saja bayinya kemudian lakukan skin to skin contact. Ibu dan bayinya harus tetap dimonitor oleh tenaga kesehatan," kata dr. Klara.
Baca Juga: Apa Sih Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini? Begini Penjelasannya Moms
dr. Klara mengatakan, IMD setidaknya dilakukan dua jam pertama setelah bayi lahir.
"Dengan pemberian IMD paling tidak pada dua jam pertama akan meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif pada usia 4 bulan. Jauh dibandingkan bayi yang baru menyusu setelah lewat dari dua jam," jelasnya.
Selain itu, alasan kenapa harus dilakukan IMD dalam 1-2 jam pertama karena pada periode waktu tersebut bayi masih dalam keadaan siaga.
"Karena bayinya masih siaga, ini saat yang paling baik (untuk melakukan IMD) karena setelah itu bayi secara alamiah akan beristirahat dan tidur," kata dr. Klara.
Lebih lanjut, dr. Klara juga menyebutkan sejumlah manfaat dari IMD untuk bayi dan ibunya.
"IMD melalui Skin to skin contact memberikan kehangatan dan bayi mendapat kolonisasi (bakteri baik) dan flora (bakteri) normal dari ibu," katanya.
Selain itu, bayi pun akan mendapat kolostrum yang bermanfaat untuk kesehatan tubuhnya dari ASI.
"Kolostrum adalah ASI di dua minggu pertama yang mengandung imunoglobulin paling banyak," kata dr Klara.
Apa fungsi imunoglobulin untuk bayi?
Baca Juga: #WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir
dr. Klara menjelaskan bahwa bayi yang baru lahir ususnya masih dalam keadaan steril.
"Begitu lahir bayi akan menghadapi bakteri jahat dan baik yang sangat banyak, sehingga bayi perlu melatih ususnya dengan imunoglobulin," katanya.
Selain itu, IMD pun memberikan manfaat untuk kesehatan ibu juga loh! Disebutkan bahwa, proses ini dapat meningkatkan suasana hati.
"Manfaatnya dapat meningkatkan endorfin ibu, endorfin adalah hormon yang memberikan rasa nyaman dan tenang," kata dr. Klara.
"Serta menurunkan kortisol, hormon yang menyebabkan ibunya tegang," lanjutnya.
Saat berada dalam suasana hati baik, maka ibu akan terhindar dari stres dan justru memicu hormon-hormon baik.
"(Suasana hati yang meningkat) akan merangsang prolaktin yang membuat ASI lebih cepat dan keluar banyak," kata dr. Klara.
Nah Moms, itu dia sejumlah manfaat inisiasi menyusui dini untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Dengan begitu, anak bisa terhindar dari risiko stunting.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR