Nakita.id - Anak yang susah makan terkadang membuat Moms menjadi khawatir.
Hal itu pula yang kini tengah dirasakan artis cantik Putri Titian.
Anaknya, Iori kini sedang melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) atau mengalami momen susah makan.
GTM yang dilakukan oleh Iori ini pun cukup membuatnya khawatir dan merasa menjadi tertekan.
Berbagai cara telah dilakukannya agar Si Kecil mau makan, tapi sayangnya tak ada yang berhasil membuat Iori jadi suka makan.
BACA JUGA: Gerakan Tutup Mulut Si Kecil Iori, Putri Titian: Bikin Jadi 'Bad Mom'
Bahkan istri Junior Liem ini mengaku menjadi sering memaksa Iori agar mau makan.
"GTM, part ini bikin gue jadi 'bad mood'. Kondisi dia beratnya selama tiga bulan ini enggak naik-naik dan dia makin aktif terus ditambah enggak mau makan bikin jadi enggak waras," jelas Putri Titian melalui Instagram Story-nya.
Moms mungkin juga pernah mengalami hal yang sama seperti Putri Titian tersebut?
Anak melalukan GTM dan menjadi susah makan, yang kemudian membuat Moms khawatir.
Berbagai cara mungkin telah Moms lakukan agar Si Kecil mau makan kembali seperti Tian tapi tetap tak berhasil.
Kekhawatiran Moms saat mengalami masa anak melakukan GTM adalah hal yang wajar.
Tapi sebaiknya Moms jangan menjadi mudah marah ataupun stres saat menghadapi anak yang melakukan GTM.
Melansir Kompas.com, bayi usia 8-10 bulan pun juga bisa melakukan GTM.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak mengalami GTM dan menolak makanan yang Moms berikan.
Misalnya, Si Kecil memang sedang tidak mau makan, tidak enak badan, sedang mengalami tumbuh gigi atau sariawan.
Bisa juga Si Kecil bosan dengan menu yang Moms berikan, bisan dengan rutinitasnya, atau karena anak trauma saat makan.
Untuk itu, Moms harus lebih sabar dan kreatif dalam mencari jalan keluar menghadapi anak yang melakukan GTM.
Nia Umar, Ketua Ikatan Konselor Menyusui Indonesia pun memberikan tip untuk menghadapi anak yang sedang GTM, seperti dilansir dari Kompas.com.
Beberapa langkah berikut ini mungkin bisa Moms coba untuk meningkatkan antusiasme anak saat makan.
BACA JUGA: Istri Kedua Opick Meninggal Setelah Janin Meninggal dalam Kandungan, Kenali Gejalanya!
Pertama, Moms bisa membuat suasana saat makan menjadi menyenangkan.
Misalnya, dengan melibatkan anak dalam kegiatan memasak sesuai dengan usianya.
Kedua, Moms harus melakukan variasi menu makan sehingga anak tidak bosan.
Ketiga, Moms bisa menggunakan alat makan kesukaan anak dan biarkan anak memilih sendiri alat makannya saat membeli.
Keempat, usahakan agar anak makan di pangkuan Moms.
Sebaiknya, jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas seperti berjalan-jalan keliling komplek, bersepeda, atau menonton televisi.
Kelima, Moms bisa mengajak anak untuk makan bersama.
Karena makan merupakan salah satu aktivitas sosial, sehingga usahakan untuk mengajak anak makan bersama-sama seluruh anggota keluarga.
Moms bisa menambah kursi bayi di ruang makan.
Jika anak sangat sulit makan, Moms bisa menyiasatinya dengan memberi makan dalam porsi kecil namun frekuensinya sering.
Nia menambahkan, bila Moms menggunakan tenaga pengasuh atau baby sitter, penting untuk mereka harus mengerti jika situasi anak sedang malas makan.
BACA JUGA: Dian Ayu Istri Omesh Berhijab, Zaskia Mecca Berikan Hadiah dan Ucapan
"Ada anak tumbuh dengan baik tapi saat MPASI berat badannya turun. Peran pengasuh sangat mempengaruhi berat badan anak ini. Si anak trauma karena saat makan selalu diancam. Saat pengasuhnya diganti, anak tersebut berat badannya naik kembali," tutur Nia seperti dikutip dari Kompas.com.
"Dari kasus ini, dapat kita lihat peran pengasuh besar juga dalam perkembangan anak. Ajari mereka dengan sabar, hargai pekerjaan para pengasuh agar mereka turut menjaga buah hati Moms dengan benar," pungkasnya.
Nah, itu dia beberapa cara untuk mengatasi anak yang sedang melakukan GTM.
Moms mungkin bisa menerapkannya pada Si Kecil agar bisa kembali lahap saat makan.
Selamat mecoba, Moms! Semoga berhasil!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR