Nakita.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir.
Untuk memerangi penyebaran virus Corona berbagai macam cara pun dilakukan.
Salah satunya menyukseskan dan mempercepat program vaksinasi.
Pemberian vaksinasi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Tak hanya orang dewasa, vaksinasi juga diperuntukkan untuk anak-anak hingga usia lanjut.
Dan kini, pemerintah tengah menggelar vaksinasi booster Covid-19.
Pemerintah memprioritaskan para lansia dan kelompok rentan untuk disuntik vaksin booster.
Masyarakat bisa mendapatkan vaksin booster secara gratis seperti vaksin primer.
Vaksin booster ini juga bisa memberikan efek samping setelah disuntikkan.
Dilansir Kompas, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster juga memiliki efek samping ketika disuntikkan.
Menurut Nadia, efek samping ini sama seperti dengan vaksin Covid-19 lainnya.
"Semua vaksin ada efek samping seperti dosis sebelumnya," ucap Nadia yang Nakita kutip dari laman Kompas, Minggu (16/1/2022).
Pemberian vaksin booster Sinovac disuntikkan sebanyak 1 dosis minimal setelah Moms 6 bulan vaksin lengkap.
Vaksin booster Sinovac dikhususkan pada usia 18 tahun ke atas.
Efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin booster Sinovac berupa timbulnya nyeri ringan, iritasi, pembengkakan sistemik, nyeri otot, demam dan gangguan sakit kepala.
Efek samping akibat vaksin booster Sinovas tidak bersifat bahaya dan seiring berjalannya waktu bisa pulih menurut kepala BPOM.
Sedangkan vaksin booster Pfizer diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dan dikhususkan untuk usia 18 tahun ke atas.
Penyuntikan vaksin booster Pfizer memberikan efek samping seperti nyeri di area penyuntikan, timbulnya rasa lelah, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.
Baca Juga: Terungkap! Vaksin Booster dan Vaksin Dosis Ketiga Ternyata Berbeda, Berikut Penjelasan Ahli
Orang-orang bisa mendapatkan vaksin booster AstraZeneca jika dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap.
Sama seperti vaksin booster jenis lainnya, AstraZeneca juga dikhususkan untuk usia 18 tahun ke atas.
Efek samping dari penyuntikan vaksin booster AstraZeneca adalah nyeri pada bekas suntikan, rasa tidak enak badan, mudah lelah, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi.
Untuk vaksin booster Moderna diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan dikhususkan untuk usia 18 tahun ke atas.
Efek samping yang paling umum terjadi adalah terasa nyeri di tempat suntikan vaksin.
Tetapi tak jarang ada yang mengeluhkan rasa demam, pegal, mual, dan lain-lain.
Vaksin booster Zifivax diberikan satu dosis setelah 6 bulan dosis lengkap yang dikhususkan pada usia 18 tahun ke atas.
Efek samping yang kerap muncul akibat vaksin booster ini adalah nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk mual.
Dan juga ada beberapa yang merasakan diare dengan tingkat keparahan 1 dan 2.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR