Anak kerap kali menganggap bahwa dirinya adalah seseorang yang lemah dan tidak bisa melakukan sesuatu secara benar.
Biasanya ini terjadi bila seorang remaja tidak bisa menerima bahwa kekurangannya adalah kelebihan dari orang lain di sekitarnya.
Alhasil, bukan berfokus mengembangkan kelebihan yang dimiliki, anak cenderung melihat kesuksesan orang lain tanpa berusaha untuk mencapai tujuannya.
2. Takut secara Berlebih
Kondisi takut akibat insecure ditunjukkan seperti saat remaja yang selalu ketakutan untuk mengambil tindakan.
Ini juga bisa berkaitan dengan pengalaman buruk atau trauma yang mungkin pernah terjadi di kehidupan anak.
Rasa sakit yang mereka terima pada saat tersebut terus membekas, sehingga mereka tidak mau berkembang atau mencoba sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut.
3. Mudah Menyerah dan Pesimis
Anak yang memiliki sikap ini cenderung pesimis terhadap tindakannya, bimbang dengan keputusan yang diambil, dan sering cemas tanpa sebab.
Sayangnya, bukan menghadapi masalahnya dan mencari jalan keluar, remaja yang insecure seringkali berputus asa.
Anak merasa bahwa satu kesalahan di masa lalu telah menghancurkan kesempatannya di masa depan, sehingga mereka tidak mau mencobanya dan memperbaikinya lagi.
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR