Namun, anak juga akan merasa berhak dan lebih senang menerima daripada memberi.
"Saya melihat anak berjuang dengan orangtua yang terlalu permisif, sama seperti saya melihat anak yang kesulitan menghadapi orangtua yang mengekang dan otoriter," kata Bernstein.
Selain itu, menurutnya, orangtua yang permisif biasanya dapat menyadari bahwa mereka hanya memiliki sedikit aturan dan tak ada batasan yang konsisten untuk anak.
"Saat saya melatih orangtua yang permisif, mereka mengakui tidak memiliki aturan dan struktur untuk anak-anak mereka," ucapnya.
"Mereka mengatakan kisah lama tentang bagaimana mereka membuat aturan. Mereka gagal menegakkan aturan itu," lanjut Bernstein.
Apabila orangtua bersikap terlalu lunak dan gagal merespon perilaku negatif anak, maka orangtua bisa kehilangan kredibilitas dan tidak dihormati.
Berikut adalah beberapa tanda pola asuh permisif menurut Bernstein.
- "Dia (anak) akan pergi tidur ketika dia lelah."
Padahal, anak itu harus sekolah keesokkan harinya.
- "Tidak masalah bagi saya jika dia senang makan es krim untuk sarapan."
- "Mengapa saya harus berhati-hati dan berdiskusi dengannya untuk berhenti bermain video game? Dia hanya akan gagal di sekolah dan mencari tahu sendiri."
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR