- "Dia bisa bersikap kasar pada saya karena saya tahu itu hanyalah tahap perkembangan."
Moms harus tahu, anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif akan membuatnya kesulitan bergaul dengan orang lain.
Menurut Bernstein, ada beberapa faktor yang membuat orangtua menerapkan pola asuh permisif.
Apa saja faktor-faktor tersebut?
Berikut adalah beberapa faktor penyebab orangtua menerapkan pola asuh permisif.
1. Dibesarkan oleh orangtua yang ketat dan otoriter
Bernstein menjelaskan bahwa orangtua bisa menerapkan pola asuh permisif karena sebelumnya dibesarkan oleh orangtua yang ketat.
"Mungkin kita dibesarkan dengan orangtua yang ketat dan otoriter, dan akibatnya kita memutuskan untuk hanya menggunakan sedikit disiplin," tuturnya.
"Jika itu masalahnya, maka sikap permisif mungkin merupakan reaksi terhadap didikan kita yang keras dan penuh hukuman," lanjutnya.
2. Tertekan untuk membuat dan menegakkan aturan
Bernstein juga mengatakan, orangtua memilih pola asuh permisif karena merasa stres dan tidak mempunyai tenaga untuk membuat dan menegakkan aturan.
"Orangtua yang berjuang dengan kecanduan alkohol atau obat-obatan juga dapat berkompromi soal disiplin dan gagal menetapkan batasan yang konsisten," sebut Bernstein.
Apabila Moms menyadari bahwa pola asuh permisif adalah salah, cobalah untuk berubah secara perlahan dan mulai tetapkan komitmen untuk mengubah sikap tersebut.
Meski perubahan ini dapat memicu konflik dengan anak, Bernstein menyarankan agar orangtua tetap bersikap tenang, tegas, dan tidak mengendalikan anak.
Baca Juga: Bayi Rewel Bukan Pertanda Nakal, Bisa Saja Sedang Growth Spurt
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR