Selain itu, Ajinomoto juga mengembangkan inisiasi pemeliharaan lingkungan melalui peningkatan pengelolaan air limbah (Waste Water Management Improvement).
Menariknya, pabrik yang berada di Jawa Timur ini juga selalu menerapkan prinsip reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk sebagian besar aktivitas pabrik.
Untuk udara yang lebih baik, Ajinomoto berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon) dengan mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan mengatasi kebocoran uap pada peralatan produksi.
Seperti diketahui, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Untuk itu, Ajinomoto selalu berusaha untuk menciptakan kesehatan lingkungan di sekitar pabrik agar terus terjaga.
Pasalnya, kualitas hidup masyarakat sangat bergantung pada seberapa bersih ekosistem di sekitarnya.
Tak hanya itu, Ajinomoto juga ikut mengambil peran untuk mengatasi jumlah sampah plastik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Ini Dia Peran Penting Asam Amino dalam Kesehatan, Simak Terobosan Terbaru!
Ajinomoto berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya.
Pengurangan penggunaan material plastik juga diikuti oleh Masako secara bertahap mulai
Oktober 2021. Bukan hanya mengurangi penggunaan material plastik pada kemasan saja, namun Masako juga melakukan pengurangan plastik pada bagian header part.
Gerakan Masako no inner plastic dan take out header part ini jika dibandingkan dengan packaging sebelumnya, dapat mengurangi penggunaan plastik sebesar 8.4%.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR