Nakita.id - Belum lama ini, pemberian vaksinasi booster mulai digencarkan untuk lansia dan kelompok rentan.
Salah satu jenis vaksin yang digunakan untuk booster, di antaranya adalah vaksin Moderna.
Seperti vaksin pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping.
Mengutip dari Kompas, sejumlah warganet di Twitter pun tampak mengeluhkan efek samping dari vaksin booster Moderna.
"Hari Kamis vaksin booster moderna. Ga ada jeda setelah suntik lengan lgsg pegel, malam makin pegel, pagi tadi demam dan pusing sampe sekarang. Mudah2an lekas pulih," ujar salah satu warganet.
"Yang habis vaksin booster moderna dan merasakan efek yg sangat dahsyat. Sudah kaya orang linglung aja efeknya," cuit pengguna Twitter lainnya.
Menanggapi hal ini, mungkin tak sedikit penerima vaksin booster yang khawatir akan mengalami efek sampingserupa.
Nah, apa saja efek samping dari vaksin booster Moderna, dan apakah berbahaya?
Yuk, simak penjelasannya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster juga memiliki efek samping seperti vaksin primer.
"Semua vaksin ada efek samping seperti dosis sebelumnya," kata Nadia, seperti dikutip dari Kompas.
Sebagai vaksin booster, moderna akan diberikan setengah dosis setelah 6 bulan pemberian vaksin primer khusus untuk 18 tahun ke atas.
Setelah pemberian dosis vaksin booster homolog Moderna, kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali.
Vaksin booster homolog, yakni jenis vaksin primer atau vaksin dosis lengkap yang sama dengan jenis vaksin booster.
Setelah pemberian vaksin, efek samping terbanyak yang sering dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan.
Jika diurutkan, kejadian efek samping Moderna yang paling sering dirasakan, antara lain:
- Kelelahan
- Nyeri di tempat suntikan
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Pusing
Meski begitu, munculnya efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung dapat ditoleransi dengan status tingkat keparahan satu dan dua.
Lantas, seberapa efektif vaksin booster moderna melindungi kita dari Covid-19? Berikut penjelasannya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Moderna dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi untuk dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2, sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.
Berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.
Sementara, untuk kelompok usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun mencapai 86,4 persen.
Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menunjukkan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Komorbid yang dimaksud yakni orang-orang dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Efek Samping Vaksin Booster Moderna, dari Nyeri sampai Kelelahan"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR