Untuk mengetahui apakah ibu hamil dalam kondisi atau tidak, dokter bisa melakukan prosedur amniosentesis.
Dalam prosedur tersebut, dokter akan mengumpulkan sampel cairan ketuban dari rahim untuk dianalisis secara genetik.
Selain itu, bisa juga dilakukan tes darah untuk memeriksa apakah ada diabetes atau infeksi pada ibu.
Kalau benar terjadi, dokter bisa melakukan tindakan untuk mengurangi volume ketuban dengan melakukan amnioreduksi atau diberikan obat-obatan.
Jadi, tidak perlu lagi ya Moms percaya mitos vs fakta kehamilan yang menyebut cairan ketuban yang terlalu banyak disebabkan oleh ibu hamil yang berendam terlalu lama.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR