Nakita.id - Mengoptimalkan tumbuh kembang anak bisa dimulai dari meja makan loh!
Tentunya dengan menyajikan aneka hidangan lezat yang bernutrisi untuk Si Kecil di rumah.
Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional 2022 yang bertema 'Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas', orang tua diingatkan kembali akan pentingnya mengoptimalkan gizi anak melalui pemberian makanan sehat bernutrisi.
Seperti yang kita tahu stunting dikaitkan dengan kondisi malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih berupaya menekan angka malnutrisi pada anak, terlebih lagi jumlahnya berpotensi meningkat selama pandemi.
Tercatat sebanyak 45% rumah tangga kesulitan untuk memenuhi makanan bergizi cukup bagi anak-anak mereka.
dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes, Ahli gizi keluarga mengatakan bahwa pendemi membuat orang-orang kehilangan pekerjaan dan memiliki keterbatasan untuk memperoleh pangan yang bergizi.
"Akhirnya asupan makanan anak yang harusnya bagus dan lengkap ada protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral buah, sayur, jadi berkurang," katanya dalam acara Virtual Press Conference bertajuk 'Rayakan Hari Gizi Nasional 2022, Royco Pertegas Komitmen Atasi Malnutrisi', Selasa (25/1/2022).
Lebih lanjut, dr Diana menekankan pentingnya melakukan intervensi gizi untuk mencegah malnutrisi pada anak.
Baca Juga: Moms Hamil Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Malnutrisi
Apabila masalah malnutrisi tidak segera diintervensi dengan pemberian gizi yang cukup, tentunya dapat mengancam tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa.
"Intervensi gizi atau nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak kita," kata dr Diana.
"Oleh karenanya, kecukupan asupan makronutrien maupun mikronutrien seperti iodium untuk anak dan ibu hamil harus selalu diperhatikan," lanjutnya.
dr Diana memaparkan pentingnya melakukan intervensi gizi sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak (HPK), yakni sejak masa kehamilan sampai 2 tahun pertama usia anak.
"Sebelum merencanakan kehamilan kalau bisa calon ayah dan ibunya sudah diatur gizinya diintervensi jadi enggak bisa asal makan dan asal kenyang," katanya.
Pemenuhan zat gizi yang seimbang harus lengkap dari sisi makronutrien dan mikronutrien.
"Makronutrien adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar," kata dr Diana.
"Antara lain karbohidrat, protein, dan lemak, ini semua harus kita konsumsi dalam komposisi yang seimbang," lanjutnya.
Disisi lain mikronutrien pun penting untuk tubuh, meskipun hanya perlu dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Apa Sih Manfaat Protein Bagi Anak & Harus Makan Berapa Banyak?
dr Diana menjelaskan bahwa, untuk mikronutrien biasanya dikonsumsi dalam satuan gram, sementara mikronutrien hanya sekitar beberapa miligram saja.
"Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil," katanya.
Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin, baik yang larut air maupun larut lemak dan mineral.
Misalnya seperti iodin atau yodium, kalsium, fosfor, besi, dan zinc.
WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.
dr Diana juga menjelaskan bahwa, meskipun dikonsumsi dalam jumlah sedikit mikronutrien sama pentingnya dengan makronutrien.
"Kalau kita tidak bisa memenuhinya, metabolisme juga enggak bagus, proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh juga tidak bisa sempurna," kata dr Diana.
"Oleh karena itu, penting sekali untuk intervensi zat gizi nutrisi dalam bentuk makronutrien dan mikronutrien," pungkasnya.
Nah Moms, yuk berikan makanan sehat dan bergizi yang terbaik untuk Si Kecil dan keluarga di rumah!
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR