Nakita.id - Salah satu ciri-ciri hamil muda yang bisa Moms rasakan dan lihat adalah sering buang air kecil.
Sering buang air kecil memang dikategorikan sebagai tanda kehamilan yang terjadi hampir pada seluruh ibu hamil.
Sering buang air kecil biasanya dirasakan saat masa kehamilan di trimester 1 atau minggu keempat.
Sebagian besar wanita mendapati bahwa mereka harus buang air kecil lebih sering di akhir kehamilan, mulai sekitar minggu ke-35.
Perjalanan kamar mandi malam hari cenderung meningkat sepanjang trimester ketiga.
Sebelum membahas bagaimana cara mengatasi buang air kecil saat hamil, Moms harus tahu dulu apa penyebab sering buang air kecil selama masa kehamilan.
Mengutip dari The Early Sign of Pregnancy, salah satu penyebab sering buang air kecil selama kehamilan yakni hormon kehamilan hCG, yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
hCG juga meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang menjadi lebih efisien selama kehamilan.
Saat ginjal menjadi lebih baik dalam pekerjaannya, tubuh membuang limbah lebih cepat.
Baca Juga: Lonjakan Berat Badan Kerap Diyakini Jadi Ciri-ciri Hamil, Benarkah? Ini Penjelasannya
Rahim yang sedang tumbuh juga menjadi penyebab Moms sering buang air kecil selama kehamilan.
Karena janin memberi tekanan pada kandung kemih, memberikan lebih sedikit ruang untuk menyimpan urin.
Menjelang akhir trimester ketiga, ketika bayi bersiap untuk melahirkan, kepalanya "turun" ke panggul dan menekan kandung kemih yang berarti Moms akan memiliki dorongan yang lebih dilakukan lebih dari sebelumnya. Khususnya untuk buang air kecil di malam hari.
Cobalah untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat buang air kecil.
Hal itu diharapkan membuat Moms akan membutuhkan lebih sedikit perjalanan ke toilet.
Jangan mengurangi cairan karena berpikir itu akan membuat Moms jarang ke kamar mandi.
Tubuh dan bayi membutuhkan pasokan cairan yang stabil selama kehamilan ditambah lagi, dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Bisakah mencegah sering buang air kecil selama kehamilan?
Selain mengosongkan kandung kemih sepenuhnya setiap kali pergi ke kamar mandi, cobalah trik berikut untuk mengurangi frekuensi buang air kecil:
Baca Juga: Benarkah Salah Satu Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan Rambut Ibu Jadi Kusam? Begini Penjelasannya
Kurangi diuretik seperti kafein. Mereka akan membuat Moms harus buang air kecil lebih sering.
Jangan minum sebelum tidur. Jika harus sering bangun untuk ke kamar mandi di malam hari, cobalah membatasi cairan tepat sebelum tidur.
Kapan harus berbicara dengan dokter tentang frekuensi buang air kecil selama kehamilan?
Jika selalu merasa ingin ke kamar mandi (bahkan setelah baru saja buang air kecil), atau jika sepertinya masalahnya semakin parah, bicarakan pada dokter.
Dia mungkin ingin menjalankan tes untuk melihat apakah Moms telah mengontrak ISK.
Perhatikan juga warna urin untuk memastikan Moms tetap terhidrasi.
Warnanya harus jernih dan kuning pucat, bukan gelap.
Itu tadi cara mengatasi sering buang air kecil selama masa kehamilan.
Semoga bermanfaat, ya.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR