Nakita.id - Prosedur egg freezing menjadi pilihan bagi para wanita di era modern untuk merencanakan kehamilan.
Hal ini bermula dari Luna Maya yang mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan prosedur tersebut.
Wanita kelahiran 1983 itu memutuskan untuk menjalani prosedur egg freezing lantaran usianya yang sudah tidak muda lagi untuk memiliki anak.
dr. Maitra D. Wen, Sp.And-KFer, MClinEmbryol (Aus), seorang Dokter Andrologi (Alat Reproduksi Pria) dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia menjelaskan bahwa, seiring bertambahnya usia kemampuan wanita untuk menghasilkan sel telur yang berkualitas pun akan semakin menurun.
Hal ini membuat mereka sulit melakukan pembuahan untuk mendapatkkan keturunan
Lebih lanjut ia juga menjelaskan sebetulnya egg freezing bukan hal yang baru di dunia medis.
Apabila Moms tertarik untuk mencobanya, berikut persiapan yang harus dilakukan untuk menjalani prosedur egg freezing.
"Bicara soal persiapan, kita mulai dari yang teknis sampai non teknis," kata dr Maitra.
Yuk, simak apa saja yang harus disiapkan!
Baca Juga: Mengenal Lebih Banyak Soal Metode Egg Freezing, Ternyata Begini Prosedurnya dari Awal Sampai Akhir
dr Maitra menjelaskan soal persiapan non teknis, yakni Moms harus menyiapkan hati dan mental.
"Karena harus melewati masa operasi dan sebagainya, lalu untuk membesarkan telurnya juga tidak mudah karena harus disuntik setiap hari," katanya.
"Kemudian dimonitor pembesarannya setiap hari, jadi mental harus kuat," sambungnya.
Selanjutnya, bicara tentang persiapan teknis ada beberapa hal yang harus diketahui pasien soal metode ini.
"Untuk pembekuan telur membutuhkan syarat-syarat tertentu, kita harus jelaskan telurnya ini dapet berapa," kata dr Maitra.
Kemudian tanyakan apakah pasien bersedia melanjutkan prosedur apabila hasil telurnya kemungkinan akan sedikit.
"Selanjutnya bagaimana mempersiapkan agar telur itu bisa dibekukan," kata dr Maitra.
"Tentunya dengan pemberian nutrisi yang baik, olahraga yang cukup supaya aliran darahnya bagus," sambungnya.
Persiapan tersebut tentunya harus dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Kalau telurnya masih banyak kita biasanya minta 2-3 bulan sebelumnya, kalau telurnya sedikit kita minta secepatnya saja (dilakukan prosedur egg freezing)," kata dr Maitra.
Hal ini tentunya untuk mencegah sel telur semakin berkurang dan kualitasnya jelek.
dr Maitra kemudian menjelaskan persiapan berikutnya, yakni pasien harus melakukan skrining untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.
"Misalnya ada engga riwayat Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV," kata dr Maitra.
"Kalau ada infeksi, nanti (Sel telur) disimpan di dalam tank yang khusus infeksius" lanjutnya.
Selanjutnya Moms juga akan menjalani beberapa pemeriksaan darah.
"Kemudian ada pemeriksaan darah untuk melihat respon dari pengobatannya baik atau tidak," katanya.
Terakhir, dr Maitra mengingatkan di masa pandemi ini jangan lupa untuk melakukan tes Covid-19.
"Biasanya PCR harus 2 kali untuk memastikan ketika sudah dilakukan tindakan semuanya aman," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Alasan Banyak Wanita Ingin Egg Freezing, Salah Satunya Karena Faktor Usia
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR