Ketika terkena panas, styrofoam dengan mudahnya meleleh atau muncul kerusakan.
Inilah yang menyebabkan bahan kimia seperti dioksin, benxena, dan stirena dalam styrofoam meresap ke dalam cairan atau makanan.
Bahan kimia ini menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dan Badan Perlindungan Lingkungan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker.
Kanker payudara dan kanker prostat termasuk yang paling berisiko terjadi.
Selain itu, bahan kimia lainnya juga dapat menyebabkan masalah tiroid serta ketidakteraturan menstruasi.
Masalah kesehatan lainnya yang dapat timbul akibat makan menggunakan styrofoam adalah mudah lelah, sakit kepala, depresi, dan penyakit ginjal.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat memang sudah melarang penggunaan styrofoam untuk makanan dan minuman panas.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Dikemas dengan Styrofoam Bisa Picu Kanker
Sebaiknya hindari makanan dan minuman panas yang dikukus dimasukkan ke dalam wadah styrofoam.
Hal ini juga berlaku ketika Moms membungkus makanan dengan kertas cokelat berikat plastik berlapis lilin.
Masyarakat sudah seharusnya tersadarkan bahwa penggunaan styrofoam dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan.
Moms perlu perhatikan untuk tidak menggunakan styrofoam secara berulang kali.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR