Nakita.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, terus gencar melakukan upaya pencegahan stunting.
Hal ini bertujuan agar prevalensi stunting di Indonesia mencapai 14 persen di tahun 2024.
Salah satu pencegahan stunting yang dilakukan adalah dengan pemberian TTD (tablet tambah darah) kepada remaja putri.
Melansir laman Sehat Negeriku - Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemberian TTD bermanfaat untuk mencegah anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa.
Juga, mencegah penurunan produktivitas dan prestasinya.
Bahkan, untuk menyiapkan mereka untuk melahirkan bayi yang sehat dan terhindar dari stunting.
“Stunting itu yang paling penting adalah sebelum hamil, ibunya harus sehat.
Kalau (ibunya) tidak sehat, anaknya nanti pasti stunting,” jelas Budi.
Budi menekankan, remaja putri tidak boleh terkena anemia, dimana HB-nya di bawah 12 dan menandakan zat besinya kurang.
Sebagai bentuk kewaspadaan dini, Menkes menyarankan para remaja putri rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin setidaknya 6 atau 12 bulan sekali.
Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas tanpa dipungut biaya alias gratis.
Baca Juga: Negara China Berhasil Menurunkan Angka Stunting, Inilah Rahasianya
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR