Nakita.id -Setiap orangtua tentu selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka.
Begitu pula yang dirasakan oleh social media influencer Tanya Larasati.
BACA JUGA: Moms, Kenali Kebutuhan Nutrisi Harian Anak Agar Sehat dan Cerdas
Melalui akun instagram pribadinya @tanyalarasati, i bercerita mengenai kekhawatirannya akan istilah 'bingung puting' yang kerap didengarnya.
Akibat kekhawatirannya tersebut, istri pengusaha Pandu Winata ini sempat 'ngotot' tidak mau memperkenalkan dan memberikan botol dot pada anak pertamanya Sadajiwa Panduwinata.
"Tiga tahun lalu betapa ngototnya aku buat nggak memperkenalkan Sada dengan botol. Takut bingung puting, takut ASI nya ngga banyak kalau ngga menyusui langsung, takut nanti giginya ngga bagus tumbuhnya dan lain-lainnya."
Namun pendiriannya tersebut justru membuatnya merasa kesulitan diri sendiri dan bahkan orang lain, karena Sada jadi tidak bisa ditinggal dan bahkan menyusu dari botol dot.
"Waktu itu PD ku sampai lecet dan robek, sampai ASI yang keluar berwarna pink karena bercampur darah waktu anak aku yang pertama. Sangking aku gamau kasih dot akhirnya aku pake gelas.
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Bisa bayangin gak sih umur belum sampai seminggu dan udah dikenalin sama ‘minum’, padahal menyusu aja dia masih belum pintar tapi udah aku kasih pakai gelas. Akhirnya dia kesedak kan.
Dari situ aku dan suami ngerasa kayak duh kok kita egois banget sih cuma karena pemikiran kita yang idealis kita gamau perkenalin dot, takut anaknya bingung puting atau segala macem."
Karena pengalaman itu, saat melahirkan anak keduanya, Svara Senja Panduwinata, Tanya mengaku lebih tenang dalam menghadapi istilah 'bingung puting'.
"Waktu dulu, istilah bingung puting cukup membuat aku parno! Tapi ketika anak keduaku lahir, istilah tersebut ngga pernah terpintas sedikitpun dipikiranku."
Tanya tak memungkiri jika keberaniannya untuk memperkenalkan dan memberikan botol dot lebih awal pada Senja membuatnya sempat menolak menyusu langsung.
Namun Tanya berusaha tetap positif dan tidak panik.
"Akhirnya setelah Senja kemarin menolak Nen sambil teriak-teriak, aku menemukan posisi Nen yang Senja inginkan yaitu posisi menggantung. Ternyata dia bosan dengan posisinya, atau keadaan perutnya yang kurang enak dan lainnya. Hal tersebut aku lakukan selang seling, menyusui secara langsung atau pun dengan botol." jelasnya.
Meski menggunakan botol, Tanya menegaskan bahwa anak keduanya Senja tetap mendapatkan full ASI hingga terlaksana ASI eksklusif seperti anak pertamanya Sada.
BACA JUGA: Ini Dia Alasan Penting Mengapa Si Kecil Juga Butuh Multivitamin
Pengalamannya tersebut pun membuat Tanya tidak lagi takut dan panik dengan istilah 'bingung puting'.
Menurutnya, benar tidaknya 'bingung puting' tergantung dari bagaimana orangtua menanggapinya dan menyikapinya.
"Entah kenapa istilah Bingung Puting ini selalu membuat Aku takut. Padahal menurutku Bingung puting itu sepertinya tidak ada. Karena hal tersebut, tergantung dari kita sebagai orangtua menanggapinya dan bagaimana menyikapinya."
Cara yang dilakukan Tanya tersebut rupanya sejalan dengan penjelasan Nia Umar, konselor laktasi sekaligus wakil ketua AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) sebagaimana yang dilansir dari Kompas.com.
Nia menjelaskan memberikan anak ASI melalui media lain seperti cangkir, sendok kecil, atau pipet memang bisa menjadi alernatif saat anak tidak mau menyusu langsung.
Namun selain itu Nia juga merekomendasikan untuk menghubungi konselor laktasi jika memang merasa perlu bantuan.
BACA JUGA: Detergen Cair Versus Detergen Bubuk, Manakah Yang Lebih Baik?
Dengan begitu konselor laktasi pun dapat membantu menyelesaikan masalah dan menjelaskan posisi makan atau menempelkan mulut anak pada puting susu dengan benar, sehingga anak tetap dapat menyusui langsung dari ibunya. (*)
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR