Nakita.id - Moms, penting untuk diingat bahwa kebutuhan nutrisi harian bayi harus benar-benar terpenuhi.
Apalagi, saat bayi sudah mencapai usia 6 bulan.
Pasalnya, di usia ini umumnya asupan dari ASI tidak cukup, Moms.
Sehingga, dibutuhkan MPASI (makanan pendamping ASI) sebagai asupan tambahan untuk bayi.
Namun, banyak orangtua yang khawatir dengan pemberian MPASI untuk bayi, karena rasanya yang tawar dan mungkin saja tidak disukai bayi.
Hal inilah yang kemungkinan besar mendorong bayi melakukan GTM (gerakan tutup mulut).
Oleh karenanya, Moms mungkin ingin sekali memberikan penambah rasa ke dalam MPASI, seperti gula dan garam.
Lantas, bolehkah memberikan penambah rasa ke MPASI?
Yuk, kita simak jawabannya menurut dokter gizi anak ini!
Menurut dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan bidang nutrisi dan penyakit metabolik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, orangtua justru boleh memberikan penambah rasa ke MPASI.
"Enggak ada masalah sih sebenarnya," ucap dr. Titis dalam wawancara eksklusif dengan Nakita pada Kamis lalu (3/2/2022).
Akan tetapi, jika Moms berencana untuk memberikan penambah rasa ke MPASI seperti gula dan garam, ada beberapa hal yang perlu Moms ingat-ingat.
Untuk keperluan gula, merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Titis menyampaikan bahwa anak di bawah 2 tahun disarankan mengonsumsi sebanyak 5% dari total kalori.
"Jadi, kalau keperluannya si anak itu 1000 kalori, kalau 5 persen kan cuma 50 gram (gula)," jelas dr. Titis.
"10 kilogram itu adalah rata-rata anak untuk 1 sampai 1,5 tahun, ya. Jadi, dia bisa ada tambahan sekitar 1 sendok makan saja," lanjutnya.
Menurut dr. Titis, jumlah segitu sebenarnya tidak banyak jika orangtua hanya memberikan atau memasak sayuran.
Penting untuk diingat, bayi sebetulnya tidak terlalu membutuhkan banyak gula seperti kita, Moms.
Baca Juga: 5 Bahan yang Sebaiknya Dihindari Untuk MPASI, Bisa Menyebabkan Alergi!
Selain itu, jika Moms ingin memberikan rasa manis pada MPASI, Moms bisa gunakan buah yang mengandung fruktosa sebagai pemanis alami.
Lalu, bagaimana dengan keperluan garam untuk bayi?
"Garam perlunya kalau (untuk) anak sampai dengan 1 tahun, itu cuma 1 gram," ucap dr. Titis.
"Jadi, cuma seperlima. Cuma seujung sendok teh. Jadi, sebetulnya enggak terlalu banyak," jelasnya.
Maka dari itu, dr. Titis sangat melarang orangtua untuk menggunakan processed food atau makanan-makanan yang sudah diproses, bahkan makanan kaleng ke dalam MPASI.
"Pasti mereka mempunyai kadar sodium atau natrium yang cukup tinggi," terangnya.
Sebagai informasi, natrium adalah komponen garam, sehingga tidak dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan yang diawetkan dalam kaleng sebagai menu MPASI.
"Karena, garam sendiri kan pengawet sebetulnya ya. Itu sudah dikenal dari nenek moyang kita, bahwa garam itu efek pengawet yang cukup manjur," jelas dr. Titis.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Gampang-gampang Susah, Ini Cara agar Anak Mau Makan Makanan Sehat Saat Baru Memulai Masa MPASI
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR