Nakita.id - Moms, sebagian perempuan yang memiliki bayi pernah diberikan epidural untuk memblokir rasa sakit selama persalinan.
Epidural bekerja untuk menghambat rasa nyeri yang bekerja pada saraf yang membawa sinyal rasa sakit menuju otak.
Oleh karenanya, anestesi dapat disuntikkan ke area tulang belakang untuk memblokir sinyal rasa sakit tersebut, dan seseorang akan bebas dari rasa sakit.
BACA JUGA:Tren Alis Bentuk Pensil Jadi Viral, Unik atau Keren Ya Berani Coba?
Meskipun pada setiap orang, rasa sakit itu akan berbeda.
Intensitas rasa sakit tidak ada hubungannya dengan siapa yang lebih tangguh.
Jika sedang mempertimbangkan untuk melakukan epidural, berikut hal yang perlu Moms ketahui.
Apakah itu memengaruhi Moms dan bayi?
1. Apa efek epidural terhadap ibu dan bayi?
Meskipun epidural tidak memperlambat dilatasi serviks atau meningkatkan risiko bedah caesar, mereka dapat memperpanjang fase persalinan dengan rata-rata 20 menit.
Prosedur ini juga dapat meningkatkan suhu dan meningkatkan peluang Moms untuk terserang demam.
BACA JUGA: Moms, Tepatkah Tindakan Memberikan ASI saat Bayi Alami Cegukan?
Ini dapat membingungkan dokter untuk mendiagnosis Moms demam karena epidural atau infeksi yang dapat memengaruhi janin.
Sisi positifnya, epidural berhubungan dengan reaksi normal tubuh terhadap rasa sakit.
Nyeri menyebabkan pelepasan hormon stres ke dalam aliran darah, yang dapat meningkatkan detak jantung dan mengalihkan darah dari rahim.
BACA JUGA: Cek Apakah Moms Sudah Berlebihan Gunakan Facebook, No. 6 Bisa Bahaya!
Rasa sakit juga bisa membuat Moms hiperventilasi, yang juga dapat mengalihkan darah dari plasenta, bagian rahim tempat bayi mendapat oksigen dan nutrisi.
2. Apakah suntik epidural menyakitkan?
Meskipun beberapa perempuan takut melakukan epidural, kebanyakan mengatakan prosedur ini kurang nyaman karena ukuran jarum yang digunakan.
Saat disuntikkan, obat epidural mulai bekerja dalam lima menit dan mencapai puncaknya dalam 10 menit.
Oleh karena itu, biasanya akan memakan waktu sekitar 15 menit dari saat kami memulai prosedur hingga saat Moms merasa tidak sakit.
3. Bagaimana cara kerja epidural?
Ada yang disarankan untuk memposisikan diri menyamping atau tidur miring, ada pula yang duduk.
BACA JUGA: Wow, 5 Keajaiban Ini Akan Dirasakan Oleh Perempuan yang Sudah Menikah
Area yang akan disuntik dibersihkan dahulu, obat disuntikkan, dan setelah jarum dicabut dan kateter ditempelkan ke punggung, Moms boleh berbaring kembali.
Moms juga tidak akan merasakan kateter tipis yang menempel di punggung.
Lalu obat-obatan akan didorong melalui kateter, dan, akhirnya Moms terhubung ke pompa yang terus-menerus mengisi ulang obat epidural.
4. Apa yang terjadi jika terjadi kontraksi selama epidural?
Ada yang merasakan kontraksi persalinan setiap dua menit.
Dan mungkin saja bisa mengalam ikontraksi selama epidural, itu tidak masalah.
5. Bagaimana kita tahu epidural ditempatkan di posisi yang benar dan tidak mengenai saraf atau sumsum tulang belakang?
Ketika ahli anestesi menemukan ruang epidural, dan menemukannya hanya membutuhkan waktu 60 detik, dia akan memasukkan kateter epidural ke dalamnya.
BACA JUGA: Perawatan Rumahan Hilangkan Beruntusan dari Model Amerika, Mudah!
Perlu diketahui, tulang punggung adalah struktur tulang pelindung di sekitar ruang epidural.
Bahkan, Moms mungkin tidak akan menyadari jika ahli anestesi menabrak tulang belakang.
Masing-masing sarag juga sulit untuk saling bertemu, terutama tulang belakang dengan jarum epidural.
Saraf memasuki ruang epidural dari sisi, bukan dari pusat — dan jarum ditempatkan di pusat.
6. Apakah bisa berjalan setelah epidural?
BACA JUGA: Intip Acara Syukuran Ulang Tahun dan Akikah Anak Nycta Gina
Kaki Moms mungkin terasa tegang dan sedikit lemah saat ini, sehingga belum aman untuk Moms langsung berjalan.
Ada baiknya Moms membatasi diri di tempat tidur.
Artikel ini dikutip dari The Epidural Book: A Woman's Guide to Anesthesia for Childbirth (Johns Hopkins) oleh Richard Siegenfeld, M.D. dilansir Nakita.id dari fitpregnancy.com
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Fit Pregnancy |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR