Nakita.id - Wajar apabila Moms dibuat bingung dengan mitos vs fakta kehamilan, apalagi jika hal tersebut sudah membuat was-was.
Informasi tentang kehamilan memang sering disampaikan dari mulut ke mulut, entah itu dari keluarga atau rekan.
Tapi yang perlu Moms tahu, tidak semua 'kabar burung' soal kehamilan tersebut merupakan fakta.
Sebagian justru merupakan mitos yang tidak perlu kalian percaya.
Mitos tersebut tidak terbukti benar dari fakta medis atau penelitian tentang kehamilan.
Melansir dari Parents, nah berikut sejumlah mitos kehamilan yang sudah tidak perlu Moms percayai lagi.
1. Posisi seks memengaruhi kehamilan
Tidak ada penelitian yang memastikan bahwa satu posisi lebih efektif daripada yang lain dalam mencapai kehamilan.
Sebenarnya, sperma bisa ditemukan di kanalis serviks sesaat setelah ejakulasi, terlepas dari posisinya. Namun posisi optimal bervariasi karena setiap tubuh perempuan berbeda.
2. Berat badan memengaruhi kesuburan
Faktanya, berat badan menjadi faktor kesuburan seseorang berdasarkan hasil penelitian.
Hal itu karena kelebihan berat badan bisa mengubah hormon kimia dan membantu mencegah ovulasi.
Lebih dari 70 persen perempuan hamil secara spontan begitu mereka mencapai parameter berat badan yang sehat.
Dokter mempertimbangkan indeks massa tubuh (BMI) antara 19 dan 25 ideal.
Tak hanya kesuburan, kehamilan pun biasanya dipengaruhi oleh berat badan ibu.
Menurut March of Dimes, perempuan dengan berat badan berlebih yang hamil berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dan diabetes terkait kehamilan.
Sementara perempuan dengan berat badan lebih rendah cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Namun, ini bukan satu-satunya faktor ya Moms.
3. Diet berperngaruh pada kesuburan
Tidak ada diet ajaib yang akan meningkatkan peluang sperma bertemu telur.
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan tinggi nutrisi dan serat dan mengurangi konsumsi makanan olahan.
Ini juga penting bagi pasangan yang mencoba mengandung untuk mengonsumsi asam folat.
Fungsinya untuk membantu mencegah cacat lahir dan dapat memperbaiki jumlah sperma.
4. Kafein menghambat pembuahan
Moms mungkin pernah mendengar bahwa kafein dapat menghambat pembuahan.
Faktanya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jumlah kafein dan fertilitas dalam jumlah sedang.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa seng dapat memperbaiki jumlah sperma. Namun sebaiknya memang tidak berlebihan dalam konsumsinya ya Moms.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR